Kamis 09 Jun 2022 05:18 WIB

Dedie Kagum Wapres Paham Tren Desain Pakaian Muslim di Luar Negeri

Wapres KH Ma'ruf Amin memberikan motivasi pemasaran untuk perajin batik Cibuluh.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim mengaku, kagum atas pemahaman Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin soal tren desain pakaian ketika memberikan motivasi dan solusi pemasaran untuk batik Cibuluh. Dedie ikut mendampingi Wapres Ma'ruf mengunjungi Kampung Batik Cibuluh, di Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (8/6/2022).

Dia mengatakan, ke depan pengembangan bisnis perajin batik Cibuluh bisa juga berbentuk pakaian dan bahan yang dipasarkan berkelas nasional. Seperti dipasarkan di pusat perbelanjaan atau dipajang di Sarinah. Dedie pun terkejut ketika Wapres Ma'ruf paham tentang produk desain dan tren pakaian terkini. Para perajin batik itu merupakan binaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Jadi seperti yang disampaikan Pak Kiai Noor (Ketua Baznas Noor Achmad) ya, tadi disampaikan Pak Ketua Baznas ya, bahwa Pak Wapres ini berkeinginan bukan hanya kita memproduksi batik tulis dan cetak saja. Tapi ada nilai tambahnya (value added)," katanya di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Dedie mengagumi pemahaman Wapres Ma'ruf soal tren pakaian sekaligus pengembangan bisnisnya. Mulai dari dorongan bantuan Baznas hingga jangkauan pasar dari para produsen bahan dan pakaian lokal. Wapres Ma'ruf mengunjungi Kampung Batik Cibuluh dalam rangka memberikan secara simbolis bantuan program pemberdayaan mustahik produktif sebagai modal usaha bagi lima perajin batik.

Mereka yang mendapatkan bantuan selam ini, mampu membuat batik khas maupun unik. Wapres Ma'ruf juga sempat memotivasi para perajin. Dia memaparkan perkembangan tren pakaian, khususnya pakaian Muslim dari Indonesia telah merambah pasar internasional di Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.

Wapres Ma'ruf juga mendorong agar perajin bahan batik lokal menonjolkan keunikannya dan inovasi dalam karyanya. Di antaranya, perajin batik lokal dari Cibuluh diminta menghasilkan batik khas kampungnya agar bisa masuk ke pasar secara nasional, bahkan internasional.

"Jadi itu beliau konsentrasi juga ke sana. Jadi selain pemahaman tentang tren pakaian ya, tapi pemasaran sudah diberikan jalan. Insya Allah nanti juga dibantu oleh Baznas," kata Dedie.

Dia juga berterima kasih kepada Baznas yang telah membimbing perajin batik Cibuluh sejak 2019 hingga 2022. Pembinaan diharapkan bukan hanya pada kualitas batik saja, melainkan pemasaran yang meluas.

"Yang kedua, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Baznas yang sudah peduli kepada perajin lokal, mudah-mudahan ini bisa terus dibina. Bukan hanya keahlian membatiknya saja tetapi juga kemampuan untuk kualitas dan memasarkan lebih luas lagi," kata Dedie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement