Jumat 03 Jun 2022 23:36 WIB

Said Nursi tentang Bisikan Setan yang Merusak Tatanan Kehidupan

Said Nursi mengungkapkan bisikan setan merusak kehidupan sosial.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Said Nursi tentang Bisikan Setan yang Merusak Tatanan Kehidupan. Foto:  Badiuzaman said Nursi
Foto: hizmetnews
Said Nursi tentang Bisikan Setan yang Merusak Tatanan Kehidupan. Foto: Badiuzaman said Nursi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ulama dan cendikiawan asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan bahwa salah satu bisikan setan yang merusak kehidupan sosial manusia adalah sebagai berikut, “Sebuah kesalahan yang dilakukan oleh seorang mukmin bisa menutupi semua kebaikannya”. 

"Mereka yang tidak adil yang mendengar bisikan setan tersebut akan memusuhi seorang mukmin," kata Nursi dikutip dari bukunya yang berjudul "Risalah Ikhlas dan Ukhuwah" terbitan Risalah Nur. 

Baca Juga

Padahal, lanjut Nursi, ketika Allah menimbang seluruh amal perbuatan para hamba-dengan timbangan-Nya yang agung dan keadilan-Nya yang mutlak di hari kebangkitan nanti—Dia melihat pada beratnya kebaikan dan kejahatan yang ada.

"Bisa jadi dengan satu kebaikan saja Allah menghapuskan dosa yang banyak. Sebab, melakukan kejahatan dan dosa sangat mudah dan fasilitasnya banyak," ujar Nursi.

Karena itu, menurut Nursi, berinteraksi di dunia ini mestinya mempergunakan timbangan keadilan Ilahi di atas. Apabila kebaikan seseorang, dari segi kuantitas dan kualitas, lebih banyak daripada kejahatannya, maka ia layak dicintai dan dihormati. Bahkan, menurut Nursi, kejahatannya yang banyak itu bisa dimaafkan dengan melihat pada satu kebaikan yang mempunyai kualitas istimewa. 

Namun, menurut Nursi, akibat bisikan setan dan sifat zalim, manusia melupakan seratus kebaikan saudaranya yang mukmin hanya karena satu kesalahan yang dilakukannya. Akhirnya, ia memusuhi saudaranya tersebut dan melakukan kesalahan. 

Sebagaimana sayap nyamuk yang ada di depan mata bisa menghalangi penglihatan kita terhadap gunung yang besar, demikian pula dengan rasa dengki. Ia bisa membuat kesalahan yang sebesar sayap nyamuk menutupi kebaikan yang sebesar gunung. 

"Ketika itu, manusia akan melupakan kebaikan-kebaikan yang ada, mulai memusuhi saudaranya yang mukmin, serta menjadi alat penghancur bagi kehidupan sosial masyarakat mukmin," kata Nursi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement