REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat tiga tingkatan dalam membaca Alquran. Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, dilihat dari sisi cepat atau lambat bacaan Alquran atau temponya, para ulama qiraah mengklasifikasikannya menjadi tiga, yakni pelan (tahqiq), pertengahan (tadwir), dan cepat (hadr). Tingkatan yang sesuai dalam proses belajar yakni pelan.
1. Tahqiq
Menurut bahasa, tahqiq adalah tarqiq dan ta'kid (teliti dan menguatkan). Adapun menurut istilah, tahqiq adalah: "Membaca dengan lambat dan tenang dengan benar-benar memberikan haknya secara benar dan maksimal tanpa ada tambahan dan pengurangan. Tingkatan ini cocok digunakan dalam proses belajar-mengajar" (Hilyatut Tilawah).
2. Tadwir
Menurut bahasa, tadwir adalah menjadikan sesuatu dengan bentuk melingkar. Adapun menurut istilah, tadwir adalah: "Bacaan yang sedang yaitu antara tahqiq (perlahan) dan hadr (cepat)" (Ilmit Tajwid lil Mutaqaddimin).
3. Hadr
Menurut bahasa, hadr adalah as-su'rah (cepat). Adapun menurut istilah, hadr adalah: "Bacaan cepat dengan tetap menjaga dan memperhatikan kaedah-kaedah tajwid dengan sangat cermat, dan hendaknya seorang qari berhati-hati dari memotong huruf mad, menghilangkan suara ghunnah, atau ikhtilas (membaca sebagian) harakat" (Hilyatut Tilawah).
Perlu diketahui istilah tartil mencakup tiga tingkatan bacaan di atas (at-Tashil fi Qawa a idit Tartil). Pendapat inilah yang dipilih oleh penulis dari beberapa pendapat ulama tentang tingkatan membaca Alquran.