Kamis 19 May 2022 20:26 WIB

Berapa Jumlah Kitab Suci yang Diturunkan kepada Para Nabi?

Percaya kepada kitab suci Allah SWT merupakan salah satu bagian dari iman

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Alquran. Percaya kepada kitab suci Allah SWT merupakan salah satu bagian dari iman
Foto: republika
Ilustrasi Alquran. Percaya kepada kitab suci Allah SWT merupakan salah satu bagian dari iman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Akidah sangat berperan penting dalam kehidupan umat Islam dan turut menentukan kualias ibadah seseorang. Seseorang yang berkaidah tentu akan melaksanakan ibadahnya dengan tertib dan semakin berkualias. 

Akidah adalah sesuatu yang diyakini, diimani dan yang dibenarkan dengan hati. Sedangkan ditinjau dari pengertian syariat Islam, akidah adalah beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, beriman kepada hari akhir dan taqdir (ketentuan) Allah SWT yang baik maupun buruk. 

Baca Juga

Salah satu ulama Nusantara dari Banten, Syekh Nawawi al-Bantani menulis kitab Qathr al-Ghaits fi Syarh Masa’il Abi al-Laits, yang sudah ditejermahkan menjadi buku berjudul “Akidah Islam ala Santri Sejati.”                        

Selanjutnya, buku ini juga menjawab secara rinci persoalan tentang beriman kepada para malaikat, beriman kepada para nabi, beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, beriman kepada Hari Akhir, serta mengungkapkan jumlah kitab yang diturunkan kepada para nabi. 

Menurut Syekh Syekh Nawawi, suatu riwayat menyebutkan bahwa kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi berjumlah 104 kitab. Dari jumlah tersebut, 10 kitab di antaranya diturunkan kepada Nabi Adam, 50 kitab kepada Nabi Syits, yaitu putera Nabi Adam yang paling tampan. Kemudian, 30 kitab di antaranya diturunkan kepada Nabi Idris, 10 kitab diturunkan kepada Nabi Ibrahim. 

Seperti diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab, bahwa dia bertanya kepada Rasulullah SAW, “Berapa kitab suci yang diturunkan Allah SWT?” Beliau menjawab:  

أنزل الله مائة وأربعة صُحُف... أنزل منها على آدم (10) صُحُف، وعلى شيث (50) صحيفة، وعلى إدريس (30) صحيفة، وعلى إبراهيم (10) صُحُف، وأنزل الزبور، والتوراة، والإنجيل، والقرآن

 “Allah SWT menurunkan 104 kitab, di antaranya adalah 10 sahifah kepada Adam, 50 sahifah kepada Syits, 30 sahifah kepada Akhnukh yaitu Nabi Idris, 10 sahifah kepada Ibrahim, lalu Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Alquran).” 

Selain menjelaskan tentang jumlah kitab yang diturunkan Allah, kitab ini juga mengungkapkan jumlah para nabi dan rasul. Namun, apakah menghafal nama dan jumlah para rasul merupakan syarat keimanan? 

Menurut Syekh Nawawi, menghafal nama dan jumlah para rasul tidaklah menjadi syarat keimanan. Namun, wajib mengimani keberadaan mereka secara terperinci sesuai dengan apa yang telah diberitahukan, yang mana jumlah mereka yang terdapat dalam Alquran adalah 25 rasul.

 

Siapa Syekh Nawawi?

Syekh Nawawi al-Bantani lahir di Tanara, yang saat ini masuk wilayah Serang, Banten pada 1813 M dan wafat di Makkah pada 1897 M. Dia adalah ulama Indonesia bertaraf internasional yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram di Makkah 

Dalam menuntut ilmu, Syekh Nawawi tidak hanya belajar kepada ulama di Tanah Air, tapi juga beguru kepada sejumlah ulama besar di Makkah. Setelah tiga tahun bermukim di Makkah, Syekh Nawawi pulang ke Banten sekitar 1828 Masehi. Lalu, dia berdakwah keliling Banten. 

Namun, pemerintah Kolonial Belanda kemudian membatasi gerak-geriknya dalam berdakwah. Hingga akhirnya dia kembali Makkah untuk memperdalam ilmu agama kepada guru-gurunya. 

Setelah menetap di Makkah, namanya pun semakin masyhur ketika ditunjuk sebagai Imam Masjidil Haram menggantikan Syekh Ahmad Khatim al-Minangkabawi. 

Syekh Nawawi al-Bantani merupakan ulama nusantara yang produktif menulis kitab. Jumlah karyanya tidak kurang dari 115 kitab yang meliputi bidang ilmu fikih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan akidah. Karena kemasyhurannya, dia pun dijuluki sebagai Sayyid Ulama Hijaz, pemimpin ulama Hijaz. 

Selain itu, dia juga banyak menulis syarah dari kitab yang ditulis oleh para ulama besar sebelumnya, termasuk buku “Akidah Islam ala Santri Sejati” ini.     

Karya Syekh Nawawi yang satu ini berisi penjelasan dari kitab yang dikarang oleh Imam Abu al-Laits al-Samarkandi, seorang ulama ahli tafsir dan hadits yang wafat pada 373 Hijriyah.

Buku kecil 124 halaman ini berisi tentang tanya jawab seputar keimanan. Setidaknya ada 17 macam persoalan yang disajikan. Meskipun buku ini kecil, tapi isinya sangat penting untuk meningkatkan kualitas keimanan umat Islam.    

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement