REPUBLIKA.CO.ID, Ada sebagian orang yang memahami makna atsarus sujud (bekas sujud) adalah berupa tanda hitam pada dahi sebagai ciri bahwa seseorang sering sujud. Apakah benar dahi hitam adalah tanda sujud?
Pengasuh Majelis Ahbaabul Musthofa, Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor menjelaskan bahwa ada tanda yang indah berupa cahaya, wajah yang berseri-seri, sejuk dipandang, di wajah orang-orang yang rukuk dan sujud kepada Allah. Sebagaimana firman Allah SWT:
…تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ …
….Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud… (Alquran surat Al Fath ayat 29).
Habib Hasan mengatakan dari ayat tersebut diketahui bahwa atsarus sujud bukan di dahi melainkan di wajah. Pada ayat tersebut dikatakan bawah tanda sujud yang nampak di wajah bukan yang nampak di dahi. Maka dari itu, kata Habib Hasan, orang yang banyak sujud itu bekasnya nampak di wajahnya. Orang tersebut akan terlihat wajahnya berseri-seri, indah, sejuk. Para wali Allah adalah orang-orang yang banyak rukuk dan sujud. Namun demikian menurut Habib Hasan dahi para wali-wali Allah tidak ada tanda hitam.
"Simbol sujud itu wajah, simahum fi wujuhihim min atsarisujud, tanda sujud yang nampak di wajah bukan di dahi," kata Habib Hasan dalam kajian program tanya jawab yang disiarkan kanal resmi YouTube Ahbaabul Musthofa binaan Habib Hasan beberapa waktu lalu.
Habib Hasan mengatakan orang-orang yang selamat pada hari kiamat wajahnya akan berseri-seri, tertawa dan gembira. Ini sebagaimana dapat ditemukan pada Alquran surat Abasa 38-39. Karena itu ia menegaskan bukan dahi hitam yang menjadi tanda sujud.
Menurut Habib Hasan orang-orang yang ahli sujud justru berupaya untuk menyembunyikan ibadah yang dikerjakannya dari orang lain. Namun demikian, Allah SWT justru memperlihatkan tanda-tanda mereka adalah ahli sujud melalui pancaran di wajahnya.
"Ngga usahlah kita memaksa apalagi membuat dahi kita supaya terlihat sujud. Itu ria. Orang yang berbuat baik ingin dipuji orang lain itu ria. Dan ada lagi, ini ngga sholat tapi ingin disebut sholat (sehingga membuat tanda hitam di dahi), ini bukan ria lagi tetapi pembohong. Sangat jelek," katanya.