Rumah sakit jiwa pertama didirikan di Baghdad, Aleppo, Cordoba, Fes, Kairouan, Kairo dan Istanbul. Pelancong Eropa yang mengunjungi Dunia Muslim pada abad ke-12 menjelaskan metode terapi yang digunakan psikolog Muslim adalah menciptakan suasana santai dan bagaimana Muslim merawat pasien mereka di pusat terapi ini.
Pusat-pusat ini dilengkapi dengan semua sarana yang diperlukan untuk menyediakan metode perawatan dan fasilitas tambahan untuk menyelesaikan proses perawatan. Dokter Muslim menggunakan berbagai perawatan, seperti bentuk klasik psikoterapi, pijat, obat-obatan yang terbuat dari tanaman, mindfulness, terapi kognitif-perilaku, terapi Alquran, terapi musik, puisi, terapi okupasi, terapi mandi, aromaterapi, menari, teater, pendongeng, bermain olahraga yang berbeda, dan memperhatikan pola makan.
Setiap pasien dibantu oleh dua orang pembantu. Contohnya, penderita insomnia, mereka ditempatkan di ruangan khusus dan didampingi oleh pendongeng profesional untuk membantu mereka tertidur dengan tenang.
Selama pemerintahan Seljuk dan kemudian Kekhalifahan Utsmaniyah, banyak fasilitas penyembuhan dibangun di sekitar masjid. Mereka menyebutnya 'Takaya' yang berlangsung selama berabad-abad.