Kamis 12 May 2022 00:30 WIB

JK Ibaratkan Perdamaian dengan Jualan Mobil

Merawat perdamaian yang telah dicapai penting sehingga dapat berkelanjutan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Jusuf Kalla melakukan pertemuan dengan Dr Sunami bersama Dr Akiko Horiba dari The Sasakawa Peace Foundation Jepang di Tokyo pada Rabu (11/5/2022).
Foto: KBRI Tokyo
Jusuf Kalla melakukan pertemuan dengan Dr Sunami bersama Dr Akiko Horiba dari The Sasakawa Peace Foundation Jepang di Tokyo pada Rabu (11/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan perdamaian seperti menjual mobil. Gambaran itu disampaikan ketika melakukan pertemuan dengan Dr Sunami bersama Dr Akiko Horiba dari The Sasakawa Peace Foundation Jepang di Tokyo pada Rabu (11/5/2022). 

JK memberi beberapa tips resolusi konflik kepada Sunami dan Akiko. Menurutnya, perdamaian ibarat menjual mobil, hasil yang dicapai pada perundingan barulah tahap awal, harus disertai after sales service. Merawat perdamaian atau kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai sehingga dapat bertahan atau berkelanjutan. 

Baca Juga

"Kami datang menemui Jusuf Kalla, untuk menggali pengalamannya yang sangat berharga untuk pengembangan program yang tengah dirintis oleh Sasakawa Foundation," kata Dr. Sunami dikutip dari pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id. 

Sunami dan Akiko Horiba menjelaskan kegiatan Sasakawa Foundation telah aktif dalam merintis penyelesaian konflik di beberapa negara Asia. Untuk menguatkan peran tersebut, masukan JK dinilai penting karena pengalamannya di berbagai daerah konflik seperti Poso, Ambon, Aceh, Afghanistan. 

Selain itu, pertemuan mereka pun dalam upaya mengembangkan kerjasama dan menjalin kekuatan untuk promosi perdamaian Juru Bicara JK, Husain Abdullah, mengatakan, JK menyatakan kesediaan membantu serta bekerjasama dengan Sasakawa Foundation. 

Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi juga menyambut baik ajakan kerjasama Sasakawa Foundation. Dia berharap dapat meningkatkan kerjasama antar negara Asia serta peran Indonesia dalam perdamaian. 

Kerjasama bisa dimulai dengan membangun dialog atau diskusi pendahuluan bersifat terbatas yang rencananya digelar bulan depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement