Rabu 04 May 2022 06:15 WIB

Mohamed Salah Pilih Lawan Real Madrid di Final Liga Champions

Liverpool melangkah ke final Liga Champions musim ini usai menyingkirkan Villarreal.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Penyerang Liverpool Mohamed Salah dijaga ketat pemain bertahan Villarreal, Rabu (4/5/2022) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE
Penyerang Liverpool Mohamed Salah dijaga ketat pemain bertahan Villarreal, Rabu (4/5/2022) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan Manchester City yang ingin dihadapi bintang Liverpool, Mohamed Salah, pada laga final Liga Champions musim ini. Penyerang Mesir ini ingin bertarung melawan Real Madrid pada laga puncak di Stade de France, Paris pada 29 Mei.

Salah tampaknya punya 'dendam' yang belum tuntas. Ia tampaknya ingin membalas kekalahan Liverpool dari Los Blancos pada final 2018 lalu. Ketkka itu Liverpool kalah setelah Salah cedera pada pertengahan laga akibat dilanggar bek Madrid Sergio Ramos.

Baca Juga

The Reds baru saja memastikan tempat mereka di final dengan kemenangan 3-2 atas Villarreal pada Rabu (4/5) dini hari WIB. Kemenangan ini membuat Liverpool unggul agregat 5-2.

Liverpool menantu lawan antara Madrid dan Manchester City. Keduanya akan saing jegal di Santiago Bernabeu pada Kamis (5/5) dini hari WIB dengan City sementara unggul agregat 4-3.

"Saya ingin bertanding dengan Madrid, saya harus jujur. City tim yang sangat tangguh, kami bermain melawan mereka beberapa kali musim ini," kata Salah dalam wawancara dengan BT Sports selepas laga dikutip Mirror.

"Saya pikir secara pribadi, saya lebih suka Madrid. Kami kalah di final dari mereka jadi saya ingin bermain melawan mereka dan mudah-mudahan memenangkannya."

Salah bangga kembali berada di final Liga Champions. Ini kali ketiga baginya dalam lima tahun bertanding pada partai puncak kompetisi antarklub terelite Eropa. 

"Semua orang senang di dalam tim. Saya yakin mereka akan merayakannya, minum sedikit. Namun kami memiliki pertandingan melawan Spurs. Jadi kami harus fokus pada ini juga. Besok adalah hari baru dan kami pergi dari sana," ujar Salah.

Salah mengaku kesulitan yang dialami timnya setelah tertinggal 0-2 pada babak pertama. Namun pelatihnya Juergen Klopp kemudian memberikan suntukan motivasi. Salah menilai ada karakter dan kepribadian di ruang ganti the Reds yang membuat mereka bangkit dan mencetak tiga gol pada babak kedua. 

"Kami tim top di level atas sehingga kami bisa menyerang balik setelah tertinggal 0-2 pada babak pertama," kata Salah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement