Senin 02 May 2022 13:11 WIB

Pangeran Ottoman Abdulmecid II: Seniman, Musisi dan Khalifah Terakhir Islam

Parlemen Turki menghapus sisa-sisa terakhir kekuasaan Utsmaniyah pada 1924.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Sosok Abdulmecid atau Abdul Majid II adalah seorang pianis, pemain celo berbakat, dan seorang seniman yang menyukai melukis. Tapi pencapaian terbesar dan paling terkenalnya adalah dia menjadi khalifah Muslim terakhir yang diakui secara resmi. Foto Abdulmecid II di singgasananya pada 1923.
Foto:

Pengasingan di Eropa

Abdul Majid dan keluarganya pertama kali pindah ke Territet, sebuah kota kecil di Swiss, dan kemudian ke kota Nice di Prancis di mana dia tinggal sampai 1939 sebelum pindah ke Paris. Terlepas dari pendidikannya di Istanbul, tren Eropa telah membentuk perkembangan artistik dan intelektual sang pangeran.

Olcer, mengatakan sang pangeran menggabungkan Barat dan Timur, menghabiskan hidupnya sesuai dengan zeitgeist, menganut tradisi dan agama, tetapi pada saat yang sama tetap terbuka ke Barat. Namun demikian, sang pangeran adalah seorang intelektual yang multitalenta. Olcer menjelaskan Abdul Majid adalah seorang pelukis dan khattat (kaligrafer Islam).

“Dia setia pada agama dan tradisinya, tetapi juga seorang pemain musik barat, pendukung teater," katanya. 

Kontras ini paling baik direpresentasikan dalam lukisan harem telanjangnya, yang tidak seperti penggambaran fantasi seniman Barat, menghadirkan kehidupan keluarga yang tenang, menurut Olcer. Mengatasi keterkejutan konservatif dan penemuan karya telanjang, Olcer menjelaskan bahwa itu sama sekali bukan fokus utama seni Abdulmecid.

“Sejauh yang kami tahu, dia hanya memiliki dua lukisan telanjang: Women in the Courtyard dan Roses of May,” kata Olcer.

“Yang pertama lebih seperti etude, sedangkan yang kedua adalah versi salinan dari tablo Charles Chaplin, yang dulu (ditampilkan) di dinding Istana Dolmabahce.  Jadi, kita sama sekali tidak bisa menyebutnya pelukis telanjang," tambahnya. 

Di pengasingan, Abdul Majid juga mendalami fotografi, mengambil gambar dari seluruh benua sambil mempertahankan hubungannya dengan komunitas Muslim, terutama dengan mereka yang tinggal di anak benua India. Kesehatan Abdulmecid mulai menurun setelah pecahnya Perang Dunia Kedua, memaksanya pindah ke ibu kota Prancis

Di kota ini ia akan meninggal pada 1944. Permintaan untuk menguburkan pangeran di Istanbul ditolak oleh pemerintah republik. Setelah 10 hari di kamar mayat Masjid Agung Paris, khalifah Islam terakhir dimakamkan di Madinah.

 

https://www.middleeasteye.net/discover/turkey-ottoman-abdulmecid-ii-last-caliph-islam-artist-musician

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement