Senin 02 May 2022 13:11 WIB

Pangeran Ottoman Abdulmecid II: Seniman, Musisi dan Khalifah Terakhir Islam

Parlemen Turki menghapus sisa-sisa terakhir kekuasaan Utsmaniyah pada 1924.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Sosok Abdulmecid atau Abdul Majid II adalah seorang pianis, pemain celo berbakat, dan seorang seniman yang menyukai melukis. Tapi pencapaian terbesar dan paling terkenalnya adalah dia menjadi khalifah Muslim terakhir yang diakui secara resmi. Foto Abdulmecid II di singgasananya pada 1923.
Foto:

Kehidupan dan pengaruh seni awal

Abdul Majid lahir di Istana Beylerbeyi di sisi Asia Istanbul pada 1868. Saat muda, salah seorang pangeran yang akhirnya berkuasa, Abdul Hamid II membuka sebuah sekolah di dalam Istana Yildiz Istanbul, yang dapat dihadiri oleh para pangeran dan bangsawan Ottoman lainnya. 

Di sana, Abdulmecid II menerima pendidikan dari guru Turki dan Prancis, dengan yang terakhir memiliki pengaruh yang dapat diamati pada selera dan gaya masa depannya. Bagi sebagian besar masa muda sang pangeran, pemikiran bahwa suatu hari akan menjabat sebagai khalifah adalah hal yang hampir mustahil. 

Abdul Majid berada di urutan terbawah untuk mengambil tampuk kepemimpinan. Karena kurangnya ketertarikan dalam hal politik istana, berarti dia bebas untuk fokus pada kecintaannya pada seni dan musik, serta pada pekerjaan filantropisnya yang memberikan kontribusi untuk berbagai tujuan, seperti Bulan Sabit Merah dan Asosiasi Wanita Armenia.

“Pada paruh kedua abad ke-19, Istana Ottoman terpapar seni barat, termasuk lukisan. Ayah Abdul Majid II, Abdulaziz, juga seorang pelukis dan mendirikan sekolah melukis pertama di Turki, mengirim siswa untuk menerima pendidikan seni mereka di Eropa," kata Nazan Olcer, seorang kurator pameran Sakip Sabanci, dilansir dari Middle East Eye, Jumat (18/3/2022).  

Bahkan setelah Abdul Hamid digulingkan pada 1908, Abdul Majid tetap berpegang pada seni, menggunakan kebebasan yang diberikan oleh kejatuhan sepupunya dari kekuasaan untuk lebih menikmati kegiatan amal. Ia mengajar di museum dan mengatur pertemuan penyair dan pelukis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement