Ahad 01 May 2022 16:30 WIB

Ketika Orang Saleh Jalani Ramadhan

Kelompok alim ulama merupakan sumber keteladanan bagi umat.

Ilustrasi Ramadhan
Foto:

Di luar Ramadhan, ia rutin mengkhatamkan Alquran sepekan sekali. Selama bulan suci, durasi khatamnya itu lebih pendek, yakni tiga hari sekali. Bahkan, saat 10 hari terakhir Ramadhan, sehari sekali ditamatkannya bacaan Alquran.

Kitabullah dan Ramadhan-- keduanya tak terpisahkan. Salafush shalihsangat menjaga interaksi mereka dengan Alquran tatkala bulan puasa. Ibnu Syihab az-Zuhri, misalnya. Ulama yang hafal 2.200 hadis itu tinggal di Syam. Pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, dialah alim terbesar di kawasan tersebut.

Pada hari-hari biasa, kesibukannya terpusat di masjid dan majelis-majelis ilmu. Di sepanjang Ramadhan, Ibnu Syihab total berkonsentrasi pada mengaji Alquran. Ditinggalkannya untuk sebulan penuh itu kegiatan di luar tadarus, semisal mengunjungi ulama atau membacakan hadis kepada murid.

Imam Syafii pun demikian. Rutinitas yang dijalaninya tidak lepas dari mengajar, menulis, dan ibadah mahdhah. Ar-Rabi pernah mengatakan, Imam Syafii selalu membagi waktu malamnya menjadi tiga bagian.

Sepertiga pertama digunakannya untuk menulis. Sepertiga yang kedua dipakainya untuk shalat. Adapun yang terakhir untuk tidur.

Begitu memasuki bulan suci Ramadhan, kesehariannya lebih tercurah pada Alquran. Selama bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah itu, ia sering menamatkan bacaan Kitabullah. Bahkan, khatamnya itu sampai 60 kali selama Ramadhan. Caranya dengan mengkhatamkan satu kali tiap siang hari, lalu sekali lagi pada malam hari.Perhitungan itu masih meluarkan yang dibacanya dalam shalat.

Semoga kita semua diberi petunjuk dan hidayah oleh Allah Ta'ala agar dimampukan untuk mengikuti contoh mereka. Ramadhan bulan mulia. Janganlah momen luar biasa terlewati sia-sia.

sumber : Islam Digest
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement