REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara nikmat Allah atas umat manusia adalah berbagai cara agar Alquran, firman Allah yang mulia, dapat diakses dan dimanfaatkan. Lalu, apakah mendengarkan Alquran, sama besar pahalanya dengan mereka yang membaca Alquran?
Dilansir dari About Islam pada Selasa (5/4/2022), mendengarkan bacaan Alquran dengan khusyuk jelas merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dan dianjurkan bagi umat Islam, bahkan mereka yang tidak dapat memahami bahasa Arab.
Allah berfirman dalam Alquran: “Dan ketika Alquran dibacakan, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS Al-A’raf ayat 204)
Al-Sadi berkata; “Adapun mendengarkannya, ini berarti bahwa seseorang mendengarnya dengan hati yang penuh perhatian, merenungkan makna dari apa yang didengarnya. Orang yang menaati kedua perintah ini ketika Kitab Allah dibacakan akan memperoleh banyak ilmu yang baik dan bermanfaat, iman yang berkelanjutan dan diperbarui, peningkatan bimbingan dan wawasan tentang agamanya.” (Tafsir Al Sadi).
Hal ini menunjukkan umat Islam harus mendengarkan bacaan Alquran, dengan sungguh-sungguh dan tanpa gangguan, terutama ketika sedang dibacakan secara langsung. Anjuran untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan tetap diam berlaku bahkan ketika seseorang sedang mendengarkan rekaman bacaan Alquran. Hal ini menyebabkan diselimuti oleh rahmat Allah dan manfaat lainnya.
Allah menyebutkan bagaimana sekelompok jin pernah mendengarkan dengan seksama Alquran yang dibacakan oleh Nabi Muhammad SAW. Setelah mereka mendengarnya, mereka kembali kepada kelompok mereka, memberi tahu tentang hal itu, dan memperingatkan mereka untuk memperhatikannya.
Firman Allah menyebutkan, “Dan (ingatlah) ketika kami menghadapkan kepadamu (Muhammad), serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Alquran. Maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)nya, mereka berkata, “Dengarkan dengan tenang.” Dan setelah selesai, mereka kembali kepada kaumnya untuk pemberi peringatan,”(QS Al Ahqaf ayat 29).