REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Al-Azhar International Center for Electronic Fatwa memberikan nasihat penting kepada para orang tua untuk membuat anak-anak rajin beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT.
Para orang tua diminta untuk mengajari anak-anak mereka kisah Alquran, yang mengandung nasihat dan kebijaksanaan rasional.
Kisah Alquran merupakan kejadian, cerita atau kisah dalam Alquran yang menceritakan tentang umat-umat terdahulu dan nabi-nabi mereka dan peristiwa yang telah terjadi, yang sedang terjadi dan akan terjadi.
Dilansir dilansir Masrawy, Al-Azhar menekankan pada fatwanya bahwa pendidikan melalui kisah adalah salah satu sarana pendidikan yang paling bermanfaat. Alquran dan sunnah yang mulia telah penuh dengan kisah-kisah ini, termasuk kisah dalam surat Luqman. Dalam Alquran Allah SWT berfirman:
يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ
"Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting." (QS surat Luqman ayat 17).
Melalui halaman Facebook resminya, Al-Azhar melanjutkan fatwanya bahwa banyak hadits Nabi yang menjelaskan tentang pentingnya mengajari anak-anak tentang sholat sejak dini.
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW juga mengajari para sahabat sejak masih muda untuk melaksanakan sholat secara praktis, termasuk Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu.
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari diceritakan bahwa Ibnu Abbas pernah bangun untuk sholat malam di belakang Nabi. Lalu Ibnu Abbas berdiri di sebelah kiri Nabi SAW.
Nabi SAW sendiri sering mengajak Ibnu Abbas dan menganggapnya sebagai anak yang dekat dengannya. Sesekali sang Nabi menepuk bahu cucu Abdul Muthallib itu. Satu doa dipanjatkan Nabi khusus untuk Ibnu Abbas, "Ya Tuhan, jadikan dia mengerti agama Islam secara mendalam."
Rasul selalu mengulangi doa ini untuk sepupunya itu. Tak lama kemudian putra Abbas itu menyadari bahwa hidupnya harus dikhususkan untuk menambah pengetahuan dan hikmah yang banyak didapatnya dari Rasulullah SAW.