Rabu 30 Mar 2022 00:25 WIB

Enam Mitos tentang Wanita Muslim dan Faktanya

Dalam Islam, wanita memiliki kedudukan yang sama dengan pria.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Muslim muda Inggris. Ilustrasi Muslimah. Enam Mitos tentang Wanita Muslim dan Faktanya
Foto:

Mitos wanita bergantung sepenuhnya pada pria

Kenyataannya, dalam Islam pria dan wanita saling bergantung. Allah SWT berfirman: "Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. At Taubah: 71).

Wanita Muslim di abad ke-7 di gurun Arabia memperoleh hak untuk menjadi badan hukum mereka sendiri. Perempuan memilih, memberi nasihat tentang segala hal mulai dari politik hingga agama, kepemilikan properti, menandatangani kontrak, dan mewarisi semua hak yang dijanjikan kepada mereka melalui agama Islam. Wanita bukanlah harta yang diserahkan dari ayah ke suami, sesuatu yang dunia Barat tidak sadari sampai abad ke-19 dan ke-20. 

Mitos wanita Muslim tidak bisa memutuskan dengan siapa dia menikah

Faktanya, setiap pengantin wanita harus menyetujui pernikahannya. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Janda dan wanita yang diceraikan tidak boleh dikawinkan sampai diperoleh perintah mereka, dan perawan tidak boleh dikawinkan sampai persetujuannya diperoleh." (HR. Bukhari)

Mitos wanita Muslim tidak boleh mendapat pendidikan

Faktanya, Muslimah tidak hanya berhak mendapatkan pendidikan, tetapi juga memiliki kewajiban untuk belajar atau menimba ilmu. Nabi Muhammad bersabda: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan." (HR.Ibnu Majah).

Mitos Islam menganggap wanita sebagai warga kelas dua

Kebenarnnya, selama masa hidupnya, Nabi Muhammad menasihati dan menyemangati lebih dari 600 wanita yang merupakan ulama, pejuang, perawat, pengusaha, guru dan siswa. Wanita Muslim dan semua wanita berhak atas perlakuan yang baik.

Nabi Muhammad bahkan menyatakan bahwa: "Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap wanita." (HR. At-Tirmidzi)

Mitos pria Muslim memaksa wanita menutupi rambutnya

Kenyataannya, alasan pertama dan terpenting wanita Muslim mengenakan jilbab adalah untuk menaati perintah Tuhan atas kehendak dan ketulusannya sendiri. Wanita tidak memakai jilbab untuk menyenangkan pria.

Bahkan jika dia melakukannya, ini dianggap sebagai dosa terbesar dalam Islam, penyembahan berhala (syirik). Tidak ada pria atau wanita yang diizinkan melakukan tindakan pengabdian apa pun selain kepada Tuhan.

Baik pria maupun wanita diminta oleh Allah untuk menjaga auratnya. Tapi karena tubuh keduanya berbeda, wanita dan pria berpakaian berbeda. 

photo
Infografis Mengenal Ragam Penutup Kepala Muslimah - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement