REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlakuan mengerikan terhadap wanita, dari merendahkan hingga pelecehan saat ini tidak jarang menjadi pemberitaan di banyak tempat. Pada masa sebelum Nabi Muhammad diutus, praktik-praktik lebih kejam turut dilakukan oleh masyarakatnya.
Seperti diketahui, Nabi Muhammad SAW lahir dalam masyarakat di mana perempuan mengalami banyak kekerasan, terutama praktik pembunuhan bayi perempuan. Anak perempuan dianggap sebagai beban saat itu dan menyingkirkan mereka kadang-kadang dianggap sebagai kebutuhan.
Mereka melakukannya dengan cara yang paling kejam, yaitu dengan mengubur mereka hidup-hidup. Namun, semua itu berhenti saat Islam datang.
Untuk menggambarkan kebejatan masyarakat saat itu sebelum Islam datang, bahkan diriwayatkan, Umar RA sebelum masuk Islam, mengubur salah satu putrinya hidup-hidup. Tapi saat memeluk Islam, ia sering terlihat menyeka air mata sambil mengenang masa kelam dalam hidupnya itu.
Seperti yang dia ingat: "Saya sedang menggali kuburan untuk menguburnya dan dia (anaknya) sedang menyeka debu dari pipi saya!"