Bagi pembaca modern dan akademisi, gambaran yang ditulis Ibnu Fadlan tentang ritual Rus tidak memihak dan tampak tenang. Dia juga bersedia memuji kebajikan orang-orang yang dia temui. Hal ini menambah kredibilitas pada peristiwa mengerikan yang dia ceritakan.
Ibnu Fadlan pun menggambarkan daya tarik pria yang ditemuinya dan menulis, "Saya belum pernah melihat tubuh yang lebih sempurna dari mereka. Mereka seperti pohon palem."
Namun, betapapun terkesannya Ibnu Fadlan dengan fisik mereka, ada banyak hal yang membuat muak para pelancong Arab, tidak terkecuali kebiasaan kebersihan mereka. Mereka adalah makhluk Tuhan yang paling kotor. Termasuk tidak membersihkan diri setelah berhubungan seks.
Ibnu Fadlan sendiri telah memberi pengetahuan tentang banyak ritual. Meskipun beberapa ritual yang dipraktikkan oleh orang-orang yang ditemuinya bisa jadi merupakan tradisi yang dipinjam dari negara-negara tetangga di Asia Tengah daripada berasal dari Skandinavia. Salah satu ritual tersebut yaitu melakukan wudhu dengan semangkuk air bersama, di mana isi hidung dan tenggorokan orang sebelumnya akan dikosongkan.
Meski begitu, bagian yang paling menarik dalam kronik yang ditulis Ibnu Fadlan adalah penggambarannya tentang pemakaman seorang bangsawan Rus. Ibn Fadlan menulis, "Ketika seorang pria besar meninggal, anggota keluarganya berkata kepada budak perempuan dan budak laki-laki mudanya, 'Siapa di antara kamu yang akan mati bersamanya?' Salah satu dari mereka menjawab, 'Saya.'" Inilah ritual mengerikan dan berlarut-larut yang disaksikan langsung oleh Ibnu Fadlan dan dijelaskan olehnya tanpa sedikit pun emosi.