Seperti tetangga Kristen mereka di utara, orang Arab belajar tentang Viking dengan cara yang sulit. Ekspedisi penyerangan Viking pada tahun 844 M menargetkan kota Sevilla di Andalusia, yang mengakibatkan pembunuhan dan penjarahan selama tujuh hari.
Menurut catatan Arab kemudian, keangkuhan orang-orang Norse menguasai mereka dan mereka bertahan cukup lama hingga pasukan bantuan Muslim mengalahkan mereka dalam pertempuran dan membakar kapal-kapal mereka.
Catatan awal menyebut para perampok sebagai majus, sebuah istilah yang bagi Muslim telah menjadi sinonim dengan "kafir", tetapi pada tahun 880 M, para penulis Arab mengidentifikasi para penyerang dengan kata Rus kuno yang berasal dari Norse.
Ibnu Fadlan dalam catatannya menulis kisah pertemuannya dengan orang yang dia sebut Rus dalam perjalanannya. Keduanya melakukan perjalanan di sepanjang sungai Volga di tempat yang sekarang disebut Rusia. Kata "Rusia" berhubungan langsung dengan kata Rus dan kaum nasionalis Rusia menganggap negara mereka sebagai keturunan politik utama dari negara-negara yang didirikan oleh orang-orang Rus, seperti yang ditemui oleh penulis sejarah Abbasiyah Ibnu Fadlan.
Pada akhir abad ke-9, Pangeran Norse Rurik mendirikan Rus Kievan yang berbasis di ibukota modern Ukraina. Kota ini merupakan pusat politik dari negara federasi multi-etnis yang besar, di mana elit Norse menguasai sebagian besar populasi Slavia dan Baltik.
Akhirnya, kelas penguasa itu akan berasimilasi ke dalam budaya Slavia, mengadopsi agama Kristen Ortodoks dan bahasa Slavia Timur Lama, yang darinya Rusia, Belarusia, dan Ukraina diturunkan. Tulisan-tulisan Ibnu Fadlan bermanfaat untuk mengetahui tahap embrionik dalam penciptaan identitas Ukraina dan Rusia serta untuk menangkap beberapa gambaran paling rinci tentang tradisi Viking.