REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi kebanyakan orang, masalah yang ada di dunia ini dan hidup mereka terasa berat untuk ditanggung. Maka tidak heran bila kemudian mereka ingin keluar sejenak dari masalah-masalah tersebut dengan meminum alkohol.
Padahal momen melupakan masalah, momen kebahagiaan yang disebabkan oleh minuman keras begitu singkat. Karena singkat, maka tidak heran juga banyak dari mereka kemudian mulai ketagihan dan berharap menambah waktu lebih lama dengan semakin banyak meminum alkohol.
Karena kurang kuatnya iman dan tidak memiliki kedekatan dengan Tuhan sehingga mereka lupa dan tidak memiliki sandaran saat berjumpa dengan masalah-masalah tersebut. Dalam Islam, Allah dengan jelas melarang alkohol, melarang semua jenis minuman keras, baik dikonsumsi dalam jumlah sedikit maupun banyak.
Hal ini bukan lain karena Allah peduli kepada hamba-Nya agar tidak merusak tubuh ciptaan-Nya dan agar dapat terhindar dari bahaya dan dari melakukan hal-hal buruk yang dapat merugikan. Allah pun melarang umat Islam mengonsumsi minuman keras itu secara bertahap.
Alkohol saat itu telah menjadi budaya bagi orang Arab. Sehingga pesan pertama yang disampaikan melalui Alquran adalah mereka tidak boleh mabuk ketika sholat di masjid.