REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebelum Islam datang, Allah SWT telah menciptkan para Nabi yang shaleh yang senantiasa menegakkan dakwah dan kebenaran. Seluruhnya memiliki kebiasaan yang sama, yakni rajin mendirikan sholat malam (qiyamul lail).
Jamal Muhammad Az-Zaki dalam buku Sehat dengan Ibadah menjelaskan, qiyamul lail merupakan kebiasaan klasik yang senantiasa dilakukan orang-orang shaleh terdahulu dan bersungguh-sungguh dalam meraih keutamaannya. Hal ini bersumber pula dari hadis-hadis Nabi yang diriwayatkan oleh sejumlah maestro hadis.
Kebiasaan lainnya dari orang-orang shaleh mulai dari zaman klasik adalah berpuasa. Ibnu Abbas berkata, "Sesungguhnya Isa bin Maryam setiap kali mendapati malam maka segera merapatkan kedua telapak kakinya dan berdiri untuk sholat hingga pagi,".
Dalam riwayat lain disebutkan, "Ahabbu as-shiyami ilallahi shiyamu dawud kaana yashumu yauman wa yufthiru yauman wa ahabbu as-shalati ilallahi shalatu dawud kaana yanaamu nishfa al-laili wa yaqumu tsulatsahu sudusahu,".
Yang artinya, "Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Dawud, di mana ia berpuasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya. Sedangkan shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Dawud, di mana ia tidur di separuh malam dan bangun pada sepertiga malamnya lalu tidur di seperenamnya,".
Dalam hadis Muadz disebutkan, "Maukah kalian kutunjukkan pintu-pintu gerbang kebaikan? Puasa adalah perisai, sedekah menghapuskan kesalahan sebagaimana memadamkan api, dan shalat seseorang di tengah malam,".