Kamis 03 Mar 2022 15:52 WIB

9 Hal yang Jarang Diketahui Soal Sejarah Bulan Syaban

Syaban ada di antara bulan Ramadhan dan bulan Rajab.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
9 Hal yang Jarang Diketahui Soal Sejarah Bulan Syaban
Foto: EPA-EFE/Lavandeira Jr.
9 Hal yang Jarang Diketahui Soal Sejarah Bulan Syaban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanggal 1 Syaban 1443 Hijriyah jatuh pada Jumat 4 Maret 2022. Bulan Syaban memiliki sejarah yang panjang terkait penamaannya. Ada banyak hal yang jarang diketahui mengenai bulan itu. Setidaknya ada sembilan hal yang perlu diketahui tentang Syaban.

1. Sudah Digunakan pada Masa Pra-Islam

Baca Juga

Bulan Syaban adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah. Nama bulan ini, sebagaimana bulan-bulan lainnya, berasal dari zaman pra-Islam.

2. Makna Secara Bahasa

Akar kata Syaban yaitu Sya'aba, yang kemudian mengikuti susunan wazan Fa'laan, maka menjadi Sya'baan. Ini sebagaimana tertulis dalam kitab Syamsul Ulum wa Dawa Kalam al-Arob min al-Kuluum karya Nashwan bin Said al-Hamiri.

Sedangkan secara makna kamus, Sya'ban berasal dari kata "tasya'aba" yang bermakna "tafarruq". Kata ini memiliki beberapa padanan makna yaitu berpencar, bercabang, berpisah, dan menyebar.

3. Bangsa Arab Melakukan Berbagai Aktivitas

Bulan itu disebut Syaban karena selama bulan tersebut, bangsa-bangsa Arab melakukan berbagai macam aktivitas. Hal ini mengingat pada bulan sebelumnya, Rajab, bangsa Arab dilarang melakukan peperangan.

4. Orang Arab Berpencar Mencari Air

Ibnu Duraid menjelaskan disebut Syaban karena selama bulan ini banyak orang Arab yang berpencar dan bepergian mencari air. Lalu orang-orang yang mencari air itu, yang disebut "Sya'baniyyat", atau "Syu'abain", atau "Sya'ban", berkumpul di daerah Yaman di Himyar.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement