REPUBLIKA.CO.ID, Allah ﷻ menegaskan kepada kaum Yahudi dan Nasrani bahwa kendatipun mereka memiliki nasab kepada Nabi Yaqub, Nabi Ishak, dan Nabi Ibrahim, namun bila tidak mengikuti ajaran Nabi Yaqub, Nabi Ishaq, dan Nabi Ibrahim maka kaum Yahudi dan Nasrani pun akan mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri.
تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ ۖ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ ۖ وَلَا تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al Baqarah ayat 134).
Namun demikian, menurut Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta, KH M Taufik Damas, dalam kajian virtual tafsir surat Al Baqarah yang disiarkan TV NU pada Selasa (1/3/2022), kaum Yahudi dan Nasrani tetap membangkang. Bahkan mereka mengajak Nabi Muhammad ﷺ untuk masuk menjadi Yahudi dan Nasrani.
Namun Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad ﷺ membantah dengan menolak ajakan kaum Yahudi dan Nasrani. Dan menegaskan bahwa Nabi Muhammad ﷺ itu mengikuti ajaran Nabi Ibrahim yang hanif yakni ajaran tauhid.
Nabi Muhammad ﷺ juga menegaskan bahwa Nabi Ibrahim bukanlah orang yang menyekutukan Allah ﷻ. Sebagaimana tertuang dalam ayat selanjutnya:
وَقَالُوا كُونُوا هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ تَهْتَدُوا ۗ قُلْ بَلْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah: "Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik." (QS Al Baqarah ayat 135).
Kiai Taufik menambahkan mereka mengklaim bahwa merekalah yang paling sah mengikuti Nabi Ibrahim. Namun demikian Alquran membantah klaim ahlul kitab itu. Sebab keyakinan mereka sudah tidak sejalan dengan apa yang diajarkan Nabi Ibrahim yang bertauhid kepada Allah SWT.