REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Liverpool Juergen Klopp menunjukkan simpatinya kepada Ukraina menyusul invasi Rusia yang menyebabkan setidaknya 352 tewas, 14 di antaranya anak-anak. Ribuan warga Ukraina juga terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya.
Klopp mengajak komunitas internasional menunjukkan solidaritas atas krisis yang terjadi di Ukraina. Menurutnya, solidaritas dibutuhkan oleh negara yang sedang membutuhkan bantuan. Klopp tak bisa mencerna mengapa peperangan harus terjadi.
"Kami harus menunjukkan solidaritas dan sepertinya kami melakukan itu. Sepertinya kami tidak bisa menghentikannya (Putin), tapi setidaknya kami bisa menyebabkan dia lebih banyak masalah daripada yang dia duga. Mungkin itu membantu orang-orang di Ukraina,” ujar Klopp usai kemenangan Liverpool atas Chelsea di final Piala Carabao dilansir dari Liverpoolecho, Senin (28/2/2022).
Menurut Klopp, peperangan ini hanya tentang satu orang yang benar-benar jahat. Ia mengaku di timnya telah banyak menelpon orang-orang yang ada di Ukraina sebagai bentuk dukungan moral. Pelatih asal Jerman ini mengaku memiliki beberapa mantan anak asuhnya asal Ukraina.
Atas invasi tersebut, Rusia menerima banyak sanksi dari negara-negara di dunia termasuk dicopotnya Rusia sebagai tuan rumah final Liga Champions 2022. Sejumlah negara pun menolak timnas sepak bolanya bermain melawan Rusia.
Terlepas dari operasi militer khusus Rusia, Klopp senang Liverpool memainkan pertandingan final Piala Carabao melawan Chelsea dengan berkualitas. Menurutnya, mungkin laga tersebut sedikit mengalihkan pikiran orang-orang dari krisis yang terjadi di Ukraina.
"Saya senang kami bisa mewujudkannya malam ini. Selama 120 menit, kami menyampaikan itu untuk penggemar Chelsea di seluruh dunia dan semua penggemar Liverpool. Pada akhirnya, hanya satu penonton yang senang tapi Anda tidak bisa memikirkan banyak hal lain. Kami bisa memikirkan hal lain lagi sekarang dan kami akan melakukannya,” jelas Klopp.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
