REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Isra dan Miraj adalah perjalanan yang berbeda namun ditempuh dalam satu waktu. Jika perjalanan Isra adalah perjalanan udara maka Miraj adalah perjalanan udara di mana Nabi Muhammad SAW bertemu Allah SWT yang telah memperjalankannya.
Tentang Miraj nya Nabi Muhammad, diterangkan dalam Surat an-Najm ayat 11-17 yang artinya.
"Hatinya tidak mendustakan apa yang dilihatnya. Maka apakah kamu hendak membantahnya tentang apa yang dia lihat itu? Padahal sesungguhnya dia telah melihatnya sekali lagi. Di dekat Sidratul Muntaha. Yang di sisinya ada surga tempat kembali. Tatkala Sidratul Muntaha itu diliputi oleh sesuatu yang meliputi. Tidak berpaling penglihatan matanya dan tidak dia melampaui batas."
Prof Hamka mengatakan, ayat-ayat ini menjelaskan benar bahwa beliau telah sampai ke Sidratul Muntaha, yang lebih tinggi lagi dari langit. Bertemu di sana Jibril dalam keadaannya yang asli, penglihatannya yang pertama ialah di gua Hira. Adapun di waktu-waktu yang lain, beliau tidak melihat Jibril menurut bentuk aslinya, walaupun dia datang membawa wahyu.
"Maka kedua peristiwa penting itu, Isra' dan Mi'raj adalah terjadi sekali jalan," kata Prof Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar.
Prof Hamka mengatakan, satu kali jalan atau dalam satu waktu perjalanan Isra Miraj ini diterangkan oleh Bukhari dan Muslim dalam Shahihnya masing-masing dan Imam Ahmad dalam Musnadnya. Itulah Hadis yang menceriterakan tentang beliau dijemput dengan Buraq, terus menuju Baitul Maqdis, naik ke langit, di tiap tingkat langit bertemu Nabi-nabi, tersebut dalam Hadis-hadis bahwa pada langit pertama beliau bertemu Nabi Adam.
"Beliau sambut aku dengan baik dan beliau doakan aku dengan baik." tutur Nabi Muhammad.
Kemudian dimirajkan pula beliau ke langit kedua, di sana bertemu dua orang Nabi bersaudara sepupu, yaitu Nabi Isa anak Maryam dan Nabi Yahya.
"Keduanya menyambutku dengan baik dan mendoakan daku dengan baik."
Setelah itu dimi'rajkan lagi ke langit ketiga, di sana bertemu Nabi Yusuf dengan rupanya yang cakap, dia pun, "Menyambutku dengan baik dan mendoakan daku dengan baik."
Setelah itu aku pun dibawa Jibril mi'raj ke langit keempat, di sana bertemu Nabi ldris, "dia pun menyambutku dengan baik dan mendoakan daku dengan baik."
Kemudian Jibril pun membawaku Mi'raj ke langit kelima. Di sana bertemu Nabi Harun, "Dia pun menyambutku dengan baik dan mendoakan daku dengan baik."
Setelah itu Jibril membawa ke langit keenam, di sana bertemu Nabi Musa, "Dia pun menyambutku dengan baik dan mendoakan daku dengan baik."
Baca juga : Hikmah Isra Miraj: Jangan Pernah Ghibah