Senin 21 Feb 2022 08:45 WIB

Anjuran dan Larangan Saat di Makam Nabi Muhammad

Ada yang dianjurkan dan dilarang saat di makam Nabi Muhammad.

Rep: Ratna ajeng tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Anjuran dan Larangan Saat di Makam Nabi Muhammad. Foto: Pengunjung berjalan dengan latar kubah hijau yang menjadi lokasi makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar as Siddiq, dan Umar bin Kattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (6/5/2019).
Foto: Antara/Aji Styawan
Anjuran dan Larangan Saat di Makam Nabi Muhammad. Foto: Pengunjung berjalan dengan latar kubah hijau yang menjadi lokasi makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar as Siddiq, dan Umar bin Kattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (6/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH --Mengunjungi Kota Madinah membawa kedamaian dan berkah di hati setiap muslim. Salah satu tempat yang paling penting untuk dikunjungi di sana adalah Masjid Nabawi, di mana terdapat makam Nabi.

Melansir laman aboutislam.net sangat dianjurkan bagi orang yang mengunjungi Madinah untuk berdoa di masjid Nabi dan mengunjungi makamnya dan mengirim salam kepadanya.

Baca Juga

Anjuran

Syekh Ibn 'Utsaimin berkata dalam Manaasik al-Hajj wa'l-'Umrah setelah jamaah shalay setibanya di Masjid Nabawi jamaahharus pergi dan mengirim salam atas Nabi dan dua sahabatnya Abu Bakar dan 'Umar.

 

Pertama, jamaah harus berdiri di depan makam Nabi dan berkata, “ Assalaamu 'alayka ayyuhannabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu (Salam bagimu, wahai Nabi, dan rahmat dan berkah Allah) .”

Jika dia ingin menambahkan sesuatu yang sesuai tidak mengapa, seperti mengatakan

“Assalaamu 'alayka ya khalilallaah wa amiinahu 'ala wahiihi wa khiiratahu min khalqihi, asyhadu annaka qad ballaghta arrisaalah wa addayta al amaanah wa nasahta al ummah wa jaahadta fillahi haqqa jihaadihi.

(Assalamu'alaikum wahai sahabat dekat Allah, yang dengannya Dia menitipkan wahyu-Nya dan yang Dia pilih dari antara makhluk-Nya. Saya bersaksi bahwa Anda menyampaikan pesan, memenuhi amanah, dengan tulus menasihati umat dan berjuang dengan sekuat tenaga karena Allah).

Tetapi jika dia membatasi dirinya pada salam pertama, itu baik. Ibn 'Umar biasa mengatakan, " Assalaamu 'alayka ya Rasulullah, assalaamua alayka ya Aba Bakr, assalaamu 'alayka ya abati (Wahai ayahku)," maka dia akan pergi. 

Kedua, Kemudian melangkah satu langkah ke kanan berada di depan Abu Bakar (ra dengan dia) dan berkata, “ Assalaamu 'alayka ya Aba Bakr, assalaamu 'alayka ya khaliifat Rasulillaah (damai dan berkah Allah besertanya) fi ummatihi, radiyallahu 'anka wa jazaaka 'an ummati Muhammadin khayran.

(alaihissalam, hai Abu Bakar, damai atasmu wahai penerus Rasulullah) di umatnya, semoga Allah meridhoimu dan membalasmu dengan kebaikan atas nama Muhammad. ).”

Ketiga, Kemudian mengambil satu langkah ke kanan untuk berada di depan ' Umar (ra dengan dia) dan berkata, “Assalaamu 'alayka ya 'Umar, assalaamu 'alayka ya amiir al- mu'miniin, radiyallahu 'anka wa jazaaka 'an ummati Muhammadin khayran 

(Assalamu'alaikum wahai 'Umar, wahai pemimpin orang-orang beriman, semoga Allah meridhoimu dan membalasmu dengan kebaikan atas namamu).

Larangan

Saat memasuki masjid Nabawi, seseorang harus dalam keadaan tenang dan spiritualitas. Salah satu dari banyak kesalahan yang dilakukan di makam Nabi (saw) adalah meninggikan suara dan meminta darinya agar kebutuhan seseorang terpenuhi.

Seseorang harus mengirim salam kepada Nabi dan kedua sahabatnya dengan etika yang tepat dan dengan suara rendah.

Nabi Muhammad bersabda, Jangan jadikan rumahmu kuburan, dan jangan jadikan kuburanku tempat pesta. Tapi berdoalah untukku, karena berkahmu sampai padaku di mana pun kamu berada.” ( Abu Daud ).

Sumber:

https://aboutislam.net/reading-islam/about-muhammad/say-visiting-prophets-grave-3-things/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement