Awalnya, proses pembuatan kertas sangat mengandalkan tenaga manusia (tukang). Namun, sejak 1151 M kaum Muslimin di Spanyol telah memanfaatkan kincir air untuk menggerakkan godam penumbuk adonan atau bubur kertas.
Penggilingan bahan-bahan kertas pun tak lagi semata-mata bertopang pada tukang dalam jumlah banyak. Oleh karena adanya efisiensi tenaga, ker tas yang dihasilkan pun dapat dijual dengan harga yang lebih murah. Se jak saat itu, industri kertas menyebar dengan cepat ke negeri-negeri Muslim. Tak hanya kertas, peradaban Islam pun mengadopsi teknik pembuatan tinta dari Cina.
Bangsa Tiongkok umumnya membuat tinta dari campuran jelaga hasil pembakaran kayu cemara, lampu minyak, dan jelatin dari kulit binatang. Produksi tinta berkembang di setiap kerajaan dari masa ke masa, seperti Abbasiyah (749-1258), Seljuk (1055- 1243), Safawiyah (1520-1736), dan Mughal (1526-1857).