REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW bersabda, Keutamaan orang yang berilmu daripada ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas orang- orang yang paling rendah di antara kalian. Rasulullah SAW kemudian membacakan Alquran surah Fatir ayat 28, yang artinya, Di antara hamba- hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama.
Hadis di atas menunjukkan keutamaan orang yang berilmu. Tanpa ilmu, seseorang tidak mungkin menjalankan ibadah dengan sebaik- baiknya. Bahkan, ia mungkin saja terjerumus ke dalam kesesatan.
Alkisah, di kalangan Bani Israil terdapat seorang ahli ibadah. Ia rutin berdoa di rumahnya yang terletak di atas gunung. Pada suatu hari, ia keluar dari rumahnya untuk berjalan- jalan sembari mengagumi keindahan alam ciptaan Allah.
Tiba-tiba, lewatlah seseorang yang berbau kurang sedap di hadapannya.Ahli ibadah itu segera berpaling dan mempercepat langkahnya.Pemandang an itu kemudian dilihat oleh setan.Lantas, setan ini menampakkan dirinya dalam wujud manusia.Makhluk terkutuk itu tampil dengan rupa seorang tua renta.
"Wahai hamba Allah! Sungguh, amal kebaikanmu menguap, tidak dihitung di sisi Allah,"kata kakek yang adalah setan itu.
"Mengapa begitu?"
"Karena engkau enggan mencium bau sesama manusia, ucap setan itu seraya pura-pura bersedih hati."
Sejurus kemudian, setan berwajah manusia itu berkata lagi dengan nada menasihati, "Kalau engkau ingin Allah mengampuni kesalahanmu itu, hendaklah engkau memburu seekor tikus gunung. Lantas, sembelihlah ia dan gantungkan bangkai tikus itu pada lehermu ketika shalat."