Senin 14 Feb 2022 08:59 WIB

Jejak Muhammad Ali di Masjid Bersejarah Houston

Masjid Al-Islam Houston, Masjid tertua dan paling bersejarah di Houston.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muhammad Ali
Foto:

Di antara perubahan ini, misalnya, mereka menggunakan kata-kata seperti 'minister' dan menggantinya dengan 'Imam'. Jadi, pada 1976, Farooq dan Muslim Afrika-Amerika lainnya di Houston mengganti nama fasilitasnya, dari 'Muhammad's Temple of Islam' menjadi 'Muhammad's Mosque.' Mereka tinggal di masjid ini selama beberapa tahun sebelum pindah lagi.

"Kami kembali ke Jalan Dowling ke sebuah bangunan tua, yang dulunya adalah ruang dansa. Faktanya, itu adalah salah satu tempat dansa paling populer di Houston, dan kami mengubahnya menjadi masjid," kenang Farooq.

Aula dansa yang dimaksud Farooq tidak lain adalah El Dorado Ballroom di Elgin Street di Downtown Houston. Tempat populer dan bersejarah bagi orang Meksiko, Afrika, dan Anglo-Amerika sejak dibuka pada 1939.

Farooq mengatakan, mereka tinggal di lokasi itu selama sekitar satu tahun dan kemudian pindah ke daerah South Park di Houston Tenggara, di mana mereka menyewa fasilitas di Martin Luther King Blvd. “Kami memilih tempat ini karena kami merasa bisa sangat efektif dalam mengubah pikiran dan sikap (tentang Islam) masyarakat di daerah itu,” kata dia.

Perubahan yang lebih besar bagi Farooq adalah ketika seorang Imam baru turun pada 1977. "Imam (W.D.) Muhammad menugaskan seorang saudara laki-laki bernama Ibrahim Kamal Uddin ke Houston. Ketika Kamal Uddin datang, dia melihat kebutuhan akan sesuatu yang menjadi milik kita," kata Farooq.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement