Ahad 13 Feb 2022 17:24 WIB

Awal Kemunculan Dinasti Seljuk

Kalangan elite Arab di Baghdad senang merekrut pengawal pribadi.

Sultan Alp Arslan memimpin bala tentara Seljuk melawan pasukan Salib.
Foto:

Akan tetapi, para khalifah dalam rentang masa tersebut hanyalah simbol belaka. Mereka adalah boneka dari Buwaihi sebagai faksi politik yang dominan saat itu. Baghdad tetap dianggap sebagai ibu kota. Namun, pusat kekuasaan yang sesungguhnya berada di Shiraz, Iran.

Sejak abad ke-11, konflik politik antara Syiah dan pendukung Ahlussunah waljamaah (aswaja) atau Sunni makin kentara. Pihak pertama ingin mempertahankan kekuasaan, sedangkan pihak lain berupaya merebut kendali. Lawan Buwaihi yang paling besar saat itu ialah para petinggi militer dari suku bangsa Turki.

Turki yang dimaksud bukanlah negara yang sekarang beribu kota di Ankara, melainkan sekelompok bangsa yang bernenek moyang suku-suku Turkic atau Turks. Leluhurnya adalah para penghuni stepa Asia Tengah.

Sekitar 100 tahun sebelum Buwaihi berkuasa, kalangan elite Arab di Baghdad senang merekrut pengawal pribadi. Kebanyakan tenaga yang direkrut itu adalah para budak atau tawanan yang berkebangsaan Turki. Mereka didatangkan dari Asia Tengah. Begitu sampai di ibu kota Abbasiyah, mereka dibebaskan dari status budak, untuk selanjutnya dilatih secara kemiliteran.

 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement