REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah tentang ketampanan Nabi Yusuf Alaihis Salam sudah banyak diketahui oleh umat Islam. Alquran dalam Surah Yusuf Ayat 31 dan tafsirnya menceritakan kisah yang menggambarkan betapa tampannya Nabi Yusuf.
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ
Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundanglah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), "Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka." Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, "Maha Sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia.” (QS Yusuf: 31).
Ayat ini dalam Tafsir Kementerian Agama diterangkan, pergunjingan perempuan-perempuan itu sampai juga ke telinga istri menteri (yang menggoda Nabi Yusuf) yang menyebabkan ia merasa marah bercampur malu. Dia tidak mengira bahwa berita mengenai dirinya (menggoda Nabi Yusuf dan ditolak) akan tersebar luas seperti itu, sebab sudah cukup usahanya untuk menutupi rahasia itu.
Istri menteri itu mencari akal, bagaimana caranya menutup malu yang sudah tersebar luas itu. Maka diundanglah perempuan-perempuan terkemuka yang menggunjing itu datang ke rumahnya untuk menghadiri suatu jamuan. Untuk pesta itu, sudah diatur tempat sebaik-baiknya, makanan yang enak-enak, dan minuman dari berbagai macam sudah disiapkan.
Tidak ketinggalan buah-buahan yang segar dan manis yang bermacam jenis dan ragamnya sudah disediakan di meja makan. Kursi-kursi yang bagus sudah disusun untuk dapat duduk bersantai, menikmati makanan dan buah-buahan yang lezat cita rasanya.