Kisah Nabi Ayub
Nabi Ayub mengalami kesulitan besar karena ia diuji dengan kekayaan, kesehatan dan keluarganya. Dia tertekan sama seperti kita ketika diuji.
Dia tetap sabar, percaya hanya Allah yang bisa menyembuhkannya. Kesabarannya terbayar ketika waktunya tepat. Kerugiannya dipulihkan dan bahkan berlipat ganda.
Setan mencoba memasukkan pikiran jahat ke dalam pikirannya dan istrinya teman terakhirnya berdiri. Namun, Nabi Ayub tetap sabar. Sungguh kesabaran yang luar biasa.
Dalam surat Sad ayat 41
وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ
Ingatlah hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku telah diganggu setan dengan penderitaan dan siksaan (rasa sakit).”
Kita harus mengakui rasa sakit , kesusahan, dan emosi karena kita hanyalah manusia. Tetapi harus tetap memiliki kesabaran.
Kita mungkin merasakan sakit yang membakar, menyakitkan dan menurunkan motivasi. Satu-satunya obat adalah kesabaran. Kesabaran dalam pengetahuan bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang kita alami dan akan memperbaiki keadaan cepat atau lambat.
https://aboutislam.net/spirituality/3-quran-stories-to-help-you-overcome-demotivation/