Selasa 08 Feb 2022 13:31 WIB

Belajar dari Kisah Nabi dan Penduduk Taif

Penduduk Thaif menghina dan melecehkan Nabi Muhammad.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Taman Al-Rudaf yang Populer, Ikon Kota Thaif
Foto: Arab News
Taman Al-Rudaf yang Populer, Ikon Kota Thaif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kita dapat mengikuti sunnah Nabi Muhammad tentang berpikir positif dan benar-benar selalu berusaha dan melihat yang baik dalam sesuatu daripada yang negatif. Salah satunya adalah ketika kita melihat kisah-kisah dalam Al qur'an dan kata-kata Alqur'an, mereka selalu dikelilingi oleh hal-hal yang positif. 

Melansir laman aboutislam.net, Selasa (8/2/2022), Ustazah Ameena Blake asal Amerika mengisahkan tentang kisah kota Taif. Apa yang terjadi di kota Taif adalah bahwa Nabi Muhammad pergi ke kota ini dan dia mengajak orang-orang melalui para pemimpin untuk masuk Islam. 

Baca Juga

Namun orang kafir di sana meminta elemen masyarakat menyerang Nabi Muhammad dan mengejeknya dan benar-benar melemparinya dengan batu. Mereka bersikap sangat negatif dan kejam terhadapnya sampai-sampai batu dilempar kepadanya  dan mereka memukul wajahnya dan dia berlumuran darah dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Sebenarnya, hal yang menakjubkan terjadi setelah ini. Dia dirawat oleh seorang pria dari pinggir kota, dan selama waktu itu atau setelah waktu itu Allah mengirim seorang malaikat kepada Nabi Muhammad. 

Malaikat Jibril diutus kepadanya. Dia berkata kepadanya bahwa memiliki malaikat gunung. Malaikat Jibril meminta satu kata persetujuan dan para malaikat gunung akan menjatuhkan gunung kepada orang-orang Taif. 

Nabi Muhammad pasti terluka. Kehormatannya telah terluka. Dia telah disakiti secara fisik oleh orang-orang ini. Tapi  dia tidak mengatakan ya melakukan balas dendam pada mereka. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement