Senin 07 Feb 2022 16:37 WIB

Tapak Sejarah Islam di Swiss

Pada paruh kedua abad ke-20, Islam mengalami perkembangan pesat di Swiss.

 Seorang anggota staf Masjid memasang tanda untuk jarak sosial di lantai di depan Masjid Jenewa, juga dikenal sebagai Masjid Petit-Saconnex, untuk sholat pertama setelah pembukaan kembali Masjid di Jenewa, Swiss, 01 Juni 2020. Tapak Sejarah Islam di Swiss
Foto:

Kehadiran Muslim, dalam hal ini dikenal sebagai Saracens oleh orang Eropa, di Swiss sebenarnya sudah tercatat sejak abad ke-9 dan 10. Sejumlah individu Muslim juga datang ke sana di abad ke-18 dan akhir abad ke-19. Tapi baru di paruh kedua abad ke-20 ada perkembangan cepat Islam di sana.

Pada akhir 1960an, Swiss membutuhkan tenaga kerja untuk pembangunan fisiknya. Ini terpenuhi dengan datangnya para imigran dari negara-negara berpenduduk Muslim, seperti Turki, Yugoslavia dan Albania. Mulanya, hanya pekerja pria yang datang. Tujuan mereka semata-mata untuk bekerja, dan setelah mendapatkan uang, pulang ke negara masing-masing.

Namun, di tahun 1970an pemerintah Swiss memperbolehkan para pekerja tersebut membawa serta keluarganya ke Swiss. Program reuni keluarga ini membuat jumlah Muslim di Swiss meningkat dengan cepat dan menempatkan Muslim sebagai salah satu elemen baru di dalam masyarakat Swiss.

Perhatian masyarakat Swiss juga mulai muncul. Mereka tidak lagi menganggap para imigran sebagai pekerja musiman, melainkan sebagai sebuah komunitas tersendiri dengan segala macam tradisi dan ekspresi keberagamaannya.

Pada tahun 1963, sebuah masjid didirikan di kota terbesar di Swiss, Zürich. Namun, muncul tantangan berikutnya.

Masjid ini oleh sebagian kalangan dicurigai sebagai usaha untuk memuslimkan negara itu. Tapi, perlahan-lahan respons negatif itu berkurang dengan semakin terbukanya komunitas Islam di sana.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement