Senin 07 Feb 2022 16:37 WIB

Tapak Sejarah Islam di Swiss

Pada paruh kedua abad ke-20, Islam mengalami perkembangan pesat di Swiss.

 Seorang anggota staf Masjid memasang tanda untuk jarak sosial di lantai di depan Masjid Jenewa, juga dikenal sebagai Masjid Petit-Saconnex, untuk sholat pertama setelah pembukaan kembali Masjid di Jenewa, Swiss, 01 Juni 2020. Tapak Sejarah Islam di Swiss
Foto: EPA-EFE/SALVATORE DI NOLFI
Seorang anggota staf Masjid memasang tanda untuk jarak sosial di lantai di depan Masjid Jenewa, juga dikenal sebagai Masjid Petit-Saconnex, untuk sholat pertama setelah pembukaan kembali Masjid di Jenewa, Swiss, 01 Juni 2020. Tapak Sejarah Islam di Swiss

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Azhar Rasyid, Penilik sejarah Islam

Di Eropa dan dunia, Swiss menempati suatu posisi yang khas. Negaranya tergolong sangat kecil bila dibandingkan dengan tetangga-tetangga dekatnya.

Baca Juga

Dengan luas kurang lebih 41.000 km persegi (kira-kira enam ribu km persegi lebih kecil dari Provinsi Jawa Timur) dan jumlah penduduk sekitar 8,5 juta jiwa, Swiss berbatasan dengan jiran yang raksasa, seperti Italia di selatan, Prancis di Barat, dan Jerman di utara. Sementara negara-negara besar itu punya pesisir, salah satu hal yang membantu kemajuan ekonomi mereka, Swiss sama sekali tidak memilikinya, dan dikenal sebagai negara yang landlocked (negara yang tidak punya laut).

Walaupun beberapa fakta di atas mengindikasikan tentang minornya posisi Swiss, pada kenyataannya negara ini sangat maju. Negara yang beken karena Pegunungan Alpennya yang bersalju ini dikenal sebagai salah satu negara termaju di dunia, dengan masyarakat yang sejahtera dan sangat terdidik.

Satu hal lain yang juga menarik dari Swiss adalah komposisi penduduknya. Negara ini adalah negara dengan persentase penduduk imigran terbanyak di Eropa.

Hampir seperempat dari total penduduknya adalah orang asing, terutama dari tetangga-tetangganya serta para pendatang dari benua lainnya. Sebagian besar penduduknya menganut agama Kristen, diikuti oleh mereka yang mengaku tidak beragama.

Islam berada di posisi ketiga (atau kedua, bila mereka yang tidak beragama tidak dihitung), dengan lima persen (kurang lebih 400.000 jiwa) dari total penduduk. Ini adalah suatu fenomena menarik, mengingat menurut satu sensus di tahun 1970, umat Islam di Swiss hanya berjumlah 0,3 persen (16.353 jiwa) dari total penduduk. Bagaimana awal mula masuknya Islam di Swiss dan bagaimana perkembangan kaum Muslim di sana?

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement