REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umat islam wajib mentauhidkan Allah Ta'ala dalam beribadah kepada-Nya. Dan apa faedah atau keutamaan dari tauhid?
Dikutip dari buku Ambilah Aqidahmu dari Alquran dan As-sunnah yang shahih yang difahami Shahabat Radhiyallahu Anhuma karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, faedahnya yakni untuk mendapatkan keselamatan dari siksaan (hukuman) di akhirat, hidayah di dunia dan pengampunan dari dosa-dosa.
Allah Ta'ala berfirman اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْٓا اِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْاَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan (dari hukuman) dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS Al-An'aam ayat 82)
Dan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
حق العباد على الله أن لا يعذب من لا يشر ك به شيئا
"Hak para hamba atas Allah adalah bahwa Dia tidak akan mengazab mereka yang tidak berbuat syirik sedikit pun kepada-Nya." (HR Bukhari dan Muslim)
Adapun Allah Ta'ala menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya, dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" (QS. Adz-Dzaariyaat ayat 56)
Dan sabda Nabi ﷺ,
حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلَا يُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا
"Hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya ialah mereka hanya beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun" (HR Bukhari dan Muslim).