Rabu 02 Feb 2022 07:30 WIB

Burdah Hitam yang Sering Dipilih Nabi Muhammad

Nabi Muhammad senang memakai burdah hitam.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
 Burdah Hitam yang Sering Dipilih Nabi Muhammad. Foto ilustrasi;   Sebanyak empat artefak Rasulullah SAW dan satu artefak dari Cucu Nabi Muhammad SAW, Husain RA dipamerkan di Masjid Jami At-Taqwa, Sukamaju, Depok, Rabu (30/12). Barang-barang Nabi Muhammad dan Husain ini yakni tongkat, terompah, rambut, sorban dan pedang.
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Burdah Hitam yang Sering Dipilih Nabi Muhammad. Foto ilustrasi; Sebanyak empat artefak Rasulullah SAW dan satu artefak dari Cucu Nabi Muhammad SAW, Husain RA dipamerkan di Masjid Jami At-Taqwa, Sukamaju, Depok, Rabu (30/12). Barang-barang Nabi Muhammad dan Husain ini yakni tongkat, terompah, rambut, sorban dan pedang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nabi Muhammad SAW memiliki beberapa pakai dengan warna yang berbeda-beda. Pakain-pakain indah ini beliau kenankan terutama untuk ibadah dan hari-hari besar Idul Fitri, Idul Adha dan Jumaatan.

O. Hashem dalam bukunya "Berhaji Mengikuti Jalur Para Nabi" menyampaikan dari Anas bin Malik ra dan Aisyah ra melaporkan bahwa Rasulullah menyukai burdah berwarna hitam yang disebut bibarah. Pewarna pakaian yang ada di Madinah adalah za'faran yang dibuat dari kembang pohon zafaran (saffron crocus)..

Baca Juga

"zafaran berbau harum dan berwarna jingga (za'faran, saffron,)" katanya.

Sementara wars yang berwarna antara kuning dan merah atau kecokelat-cokelatan, seperti kulit manggis di sini, maka burdah yang paling sering dipakai beliau seharusnya berwarna kuning tua.

Alas kaki yang digunakan Rasulullah SAW sehari-hari adalah sanda. Rasulullah juga memakai serban (imamah). Ada yang berwarna putih, kuning, biru, atau hitam. 

Dalam peristiwa-peristiwa penting, seperti penaklukan Kota Makkah (Fath Makkah), beliau mengenakan serban berwarna hitam seperti disaksikan Jabir bin 'Abdullah Al-Anshari, Ibn 'Umar, dan lain-lain. Dan menurut laporan Ja'far bin 'Amr bin Harits yang didengarnya dari ayahnya, Hasan bin 'Ali yang melihat Rasulullah berkhutbah dengan mengenakan serban hitam yang ujungnya menjurai ke bahu. 

Tatkala berwudhu, Rasul Saw. menggeser imamah ke belakang untuk membasuh wajah dan mengusap rambut beliau.'

Rasulullah menyuruh 'Ali memakai 'imâmah agar berbeda dengan kaum musyrik. 

Waktu 'Utsman, khalifah ketiga, meninġgal, Abu Ja'far Al-Anshârî menyaksikan 'Ali bin Abi Thalib sedang duduk di masjid dengan memakai serban hitam. Demikian juga anak cucu Rasul Saw. Abu Mikhnaf menceritakan peristiwa yang terjadi tahun 61 H tatkala Husain, cucu Rasulullah berangkat dari Makkah ke Kufah atas permintaan sembunyi-sembunyi orang Kufah. 

Gubernur Kufah, Ibn Ziyad, menyamar dengan memakai serban hitam. Orang-orang Kufah menyambutnya dengan teriakan gembira, “Selamat datang wahai putra Rasulullah,” karena mengira Ibn Ziyad adalah Husain bin 'Ali. Mereka terjebak.

Husain beserta keluarga dan para sahabatnya, 72 orang, kemudian diadang di Padang Karbala, dibunuh dan dipenggal kepala-kepala mereka. Kita masih bisa melihat sekarang di Iran, ulama keturunan Rasulullah Saw. memakai serban hitam, seperti Imam Khomeini atau Imam 'Ali Khamenei.

Nabi Saw. selalu menjaga kebersihan dan mengatakan, kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Serta secara teratur beliau menyikat gigi dengan siwak yang dibuat dari potongan cabang pohon yang di tanah Arab disebut pohon arak.

Bentuknya seperti sebuah pensil. Di sisi kamar beliau terdapat sebuah kendi air yang digunakan untuk membersihkan siwak dengan cara menyiram, sebelum dan sesudah menyikat gigi. Beliau juga menyukai wangi-wangian.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement