REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW mengajarkan ada amalan yang paling dicintai Allah SWT. Amalan ini merupakan wujud ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT dalam kondisi apapun.
Rasulullah SAW bersabda, "Amal yang paling dicintai Allah adalah subhatul hadits. Lalu para sahabat bertanya, "Apa itu subhatul hadits wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Seseorang bertasbih di tengah orang-orang yang mengobrol."
Mantan mufti Mesir Syekh Ali Jum'ah menuturkan, maksud dari hadits tersebut ialah perbuatan yang paling dicintai Allah SWT, yaitu tetap bertasbih saat berada di tengah-tengah manusia.
"Ia menyendiri bersama Allah SWT walaupun sedang duduk bersama manusia. Hatinya tetap dekat kepada Allah SWT, selalu berdzikir dan tenang. Ketika ia berkumpul bersama orang-orang secara lahiriah, sebetulnya hatinya merasa sendiri," tutur Syekh Jum'ah seperti dilansir Elbalad.
Saat hati merasa sendiri meski sedang berada di tengah-tengah keramaian manusia atau sedang berinteraksi dengan apa yang ada di sekitarnya, akalnya tetap bergerak dengan berpikir dan merenung. Selain itu, juga membuka hatinya untuk menerima pemahaman dan kesadaran baru dalam rangka meningkatkan ketaatannya kepada Allah SWT. Dimulai dengan kesadaran, maka seorang Muslim akan mengerjakan amal kebaikan secara terus-menerus.
Syekh Jum'ah menambahkan, jika suatu perbuatan baik didasarkan pada kesadaran, maka ini akan menjadi perbuatan yang tidak akan putus-putusnya. Dan Nabi SAW mengerjakan amal secara terus-menerus karena beliau SAW menyukai amal yang dikerjakan secara terus-menerus atau konsisten.
Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu seperti fulan yang dulunya sholat malam tapi kemudian meninggalkannya." Lalu Nabi SAW bersabda, "Amal yang paling dicintai Allah SWT adalah yang terus-menerus dikerjakan meski sedikit."
Sumber: https://www.elbalad.news/5136787