REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu hal yang ditakutkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam terjadi pada umatnya yakni syirik kecil. Apakah syirik kecil itu?
Dikutip dari buku Ambillah Aqidahmu dari Alquran dan As-sunnah yang Shahih yang Dipahami Shahabat Radhiyallahu Anhuma karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, syirik kecil adalah riya (melakukan perbuatan baik untuk dilihat oleh orang lain, bukan karena Allah semata). Allah Ta'ala berfirman,
...فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا
"....Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya".
Dan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
أن أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر
"Sesungguhnya hal yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil (yakni riya)." (Hadits sahih diriwayatkan Imam Ahmad)
Termasuk bentuk syirik kecil adalah perkataan seseorang: “Kalau bukan karena Allah dan si anu...” Atau perkataan seseorang: “Kalau bukan kehendak Allah dan kehendakmu...”
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لا تقو لوا ما شا ءالله وشاء فلان ولكن قو لوا ما شا ءالله ثم شاء فلان
“Jangan kalian katakan: ‘Sebagaimana kehendak Allah dan sebagaimana dikehendaki si anu.’ Akan tetapi katakanlah: “Sebagaimana kehendak Allah, kemudian sebagaimana kehendak si anu.’” (Hadits shahih diriwayatkan Abu Dawud)