Ahad 30 Jan 2022 14:29 WIB

PWM DIY Antisipasi Kemungkinan Gelombang Tiga Omicron

Menurut PWM DIY ada delapan langkah mitigasi dilakukan guna mencegah.

Rep: wahyu suryana/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) memberi dan memasangkan masker kepada warga yang tidak menggunakan di Sanden, Bantul, Yogyakarta, Ahad (9/8). Pemberian masker secara gratis kepada warga oleh MCCC ini dalam rangka penerapan kebiasaan baru protokol kesehatan Covid-19. Dalam adaptasi kebiasaan baru ini lonjakan kasus Covid-19 cukup tinggi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) memberi dan memasangkan masker kepada warga yang tidak menggunakan di Sanden, Bantul, Yogyakarta, Ahad (9/8). Pemberian masker secara gratis kepada warga oleh MCCC ini dalam rangka penerapan kebiasaan baru protokol kesehatan Covid-19. Dalam adaptasi kebiasaan baru ini lonjakan kasus Covid-19 cukup tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) mengantisipasi kemungkinan munculnya gelombang 3 Covid-19 varian omicron. Hal itu dilaksanakan tetap dalam koordinasi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC).

PWM DIY meningkatkan perhatian terhadap kemungkinan gelombang tiga dari Covid-19 varian Omicron karena telah terjadi peningkatan positive rate di DI Yogyakarta. Dari 0,05 persen pada 10 Januari 2022, menjadi 1 persen pada 28 Januari 2022.

Baca Juga

Meski angka positive rate ini masih di bawah standar WHO, tapi peningkatan dari 0,05 persen jadi 1 persen per hari kemarin, menjadi perhatian bersama. Terutama, MCCC yang diberikan tugas PP Muhammadiyah untuk mengatasi persebaran Covid-19.

Wakil Ketua PWM DIY sekaligus unsur pengarah MCCC PWM DIY, Arif Jamali Muis mengatakan, ada delapan langkah mitigasi dilakukan guna mencegah. Serta, sebagai usaha menghadapi kemungkinan terjadinya gelombang tiga Covid-19 varian Omicron."Pertama, kami sudah berkordinasi dengan poskor-poskor (pos koordinasi) untuk mengaktifkan kembali relawan-relawan, dan itu sudah mulai efektif per kemarin, Jumat 28 Januari 2022," kata Arif, Sabtu (29/1/2022).

Selain itu, 25 titik layanan AmbulanceMu telah disiapkan yang meliputi persiapan kebutuhan, kelengkapan ambulans dan peningkatan kapasitas relawan. Belajar kasus gelombang dua Juli 2021, Arif melihat pentingnya shelter untuk isolasi pasien.

Sehingga, shelter-shelter akan secara bertahap diaktifkan kembali dengan menunggu pengkajian epidemiolog dan dokter di bawah Majelis Pembina Kesehatan Muhammadiyah (MPKU) PWM DIY. Lalu, MCCC PWM dan PDM DIY akan melakukan pendampingan sekolah.

Khususnya, untuk melaksanakan pertemuan tatap muka terbatas bekerja sama Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah di DIY. Adapun persiapan kelima dengan menyiapkan klinik dan rumah sakit Muhammadiyah seluruh DIY di bawah MPKU PWM DIY.

MCCC juga memastikan akan melakukan percepatan dan perluasan vaksin anak serta vaksin booster untuk dewasa di RS maupun klinik Muhammadiyah. Kemudian, melakukan edukasi 5M, 3T dan IV, daring dan luring, libatkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)."Terakhir, mengajak masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah memperketat protokol kesehatan saat ke luar rumah karena memerangi Covid-19 menjadi jihad saat ini," ujar Arif.

Ketua MPKU PWM DIY, dr Ahmad Faesol menuturkan, persiapan RS dan klinik di bawah MPKU dalam menghadapi kemungkinan gelombang tiga pertama SDM. Memberi kepercayaan diri dan arahan untuk menghadapi kemungkinan lonjakan Covid-19 gelombang ketiga.

Juga menyiapkan ruangan isolasi untuk pasien, sarpras, terutama APD, dan diharap semua RS MPKU jika terjadi lonjakan telah siap. MPKU PWM DIY mulai menginventaris kembali kebutuhan RS dan klinik seperti oksigen untuk pelayanan lebih optimal."Prinsipnya, MPKU se-DIY siap melayani kembali jika sewaktu-waktu memerlukan pelayanan RS untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan, dan untuk operasional shelter kami instruksikan tim paramedik untuk disiapkan," kata Faesol.

Baca juga : Beberkan Persentase Gejala-Gejala Omicron, Siti Nadia: Segera Tes Jika Merasakan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement