REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Memilih pasangan hidup tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Seorang Muslim dan Muslimah harus mendasari pilihan jodohnya berdasarkan tuntunan agama dan juga kriteria yang diinginkan.
Islam memberikan pedoman agar rumah tangga tetap langgeng dan harmonis, serta dijauhkan dari kekerasan. “Guna menghindari KDRT, kita harus memuliakan pasangan kita,” kata penulis buku Menuju Samara Hingga Surga terbitan Republika Penerbit Ustaz Imam Nur Suharno, dalam program Republika Ngaji, baru-baru ini.
Saling memuliakan antara pasangan suami istri ini bukan tanpa alasan. Menurut Ustadz Imam, memuliakan pasangan sejatinya merupakan penegasan kuat agama sebagaimana yang disebutkan Allah SWT dalam Alquran dalam ayat-ayat penciptaan langit dan bumi beserta manusia.
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS An Nur ayat 21).
“Ketika kita menyebut tentang pasangan, Allah menggunakan redaksi wa min aayatihi/dan dari tanda-tanda kebesaran Allah. Ini menandakan apa? Bahwa pasangan kita itu disejajarkan dengan penciptaan langit dan bumi, karena kita, manusia, juga ciptaan Allah yang patut dimuliakan,” kata dia.
Sehingga menurut Ustadz Imam, apabila seseorang dapat memuliakan pasangannya, dia akan dengan mudah untuk menahan emosi jika hendak memarahi pasangan. Sebab ketika dia marah terhadap pasangannya, sejatinya dia tengah marah kepada Allah SWT. “Ketika suami memarahi istri, berarti dia sedang marah kepada Allah. Begitu pun sebaliknya,” ujar dia.
Untuk itu, Ustadz Imam menyebut, apabila setiap pasangan dapat menahan diri terhadap emosinya dan saling memuliakan dalam menjalani rumah tangga, maka KDRT dapat dihindari. Dan apabila KDRT dapat dihindari, maka kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah akan tercipta dan dapat bermuara ke surga.