Kamis 27 Jan 2022 18:40 WIB

Belum Ada Travel Umroh di Mataram yang Berangkatkan Jamaah

Kemungkinan travel umroh di Mataram masih menunggu kondisi lebih baik.

Sejumlah calon jamaah umrah mengantre untuk pemeriksaan dokumen di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Belum Ada Travel Umroh di Mataram yang Berangkatkan Jamaah
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah calon jamaah umrah mengantre untuk pemeriksaan dokumen di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Belum Ada Travel Umroh di Mataram yang Berangkatkan Jamaah

IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat sampai saat ini belum mengeluarkan rekomendasi kuota pemberangkatan jamaah umroh.

"Sebanyak 99 orang jamaah umroh yang diberangkatkan tanggal 16 dan 19 Januari 2022, dari travel PT Samira semuanya warga dari luar Kota Mataram," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram HM Amin, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga

PT Samira merupakan salah satu biro perjalanan (travel) perjalanan haji dan umroh yang ada di Kota Mataram tapi berkantor pusat di Jakarta. Amin menilai, belum adanya usulan atau pemberangkatan jamaah umroh dari travel yang ada di Kota Mataram, kemungkinan karena mereka masih menunggu kondisi lebih baik.

Jamaah umroh yang berangkat di tengah pandemi Covid-19 harus mengikuti standar protokol kesehatan (prokes), menjalani karantina sebelum berangkat dan setelah tiba di Tanah Air, serta diberangkatkan melalui satu pintu yakni dari embarkasi Jakarta. "Dengan adanya regulasi itu, maka 99 orang yang berangkat melalui PT Samira kemungkinan mereka yang sudah daftar lama dan mampu bayar lebih," katanya.

Regulasi karantina dan penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dalam pelaksanaan ibadah umroh, berdampak pada biaya umroh yang kini mencapai Rp 35 juta hingga Rp 38 juta untuk perjalanan 12 hari. Biasanya perjalanan umroh selama 12 hari, biaya maksimal sekitar Rp 25 juta.

"Kondisi itu bisa kita lihat, hingga saat ini belum ada satupun travel lokal di Mataram yang mengajukan rekomendasi untuk memberangkatkan jamaah meskipun pemerintah sudah membuka izin pemberangkatan umroh," katanya.

Amin mengatakan kebijakan pembukaan pelaksanaan ibadah umroh oleh pemerintah, akan menjadi uji coba dan bahan evaluasi bagaimana proses pemberangkatan jamaah haji di tengah pandemi yang harus menaati protokol kesehatan Covid-19. "Kita sangat berharap tahun 2022, pelaksanaan ibadah haji bisa dibuka kembali tentunya dengan berbagai regulasi yang berlaku. Jika tidak bisa 100 persen, ya 20-30 persen dari jumlah kuota setiap tahun," katanya.

Setiap tahun Kota Mataram mendapat kuota pemberangkatan haji sekitar 730-750 orang. "Dengan terjadi penundaan keberangkatan haji dua kali, maka jumlah kuota yang tertunda sekitar 1.500 orang," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement