REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa kekhalifahan Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhu berlangsung selama sepuluh tahun. Pada masa kepemimpinan Umar terjadi sejumlah pembebasan yang besar, salah satunya penaklukan Baitul Maqdis pada 16 Hijriah.
Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Dr Utsman bin Muhammad al-Khamis, Abu Ubaidah bin al-Jarrah Radhiyallahu Anhu berangkat memimpin pasukan pejuang Islam. Kemudian mereka mengepung Baitul Maqdis dan mempersempit ruang gerak orang-orang Romawi, sampai mereka setuju berdamai dengan syarat Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu Anhu bersedia datang menemui mereka. (Al-Bidayah wan Nihayah)
Setibanya Umar Radhiyallahu Anhu di Syam, Abu ‘Ubaidah Radhiyallahu Anhu dan para panglima lainnya, seperti Khalid bin al-Walid dan Yazid bin Abu Sufyan Radhiyallahu Anhuma menyambutnya.
Abu ‘Ubaibah berjalan, begitu juga Umar. Abu ‘Ubaidah hendak mencium tangan Umar, sementara Umar hendak mencium kaki Abu ‘Ubaidah. Abu ‘Ubaidah menolak, seperti juga Umar. Lalu mereka beranjak dari tempat tersebut.
Perdamaian dengan orang Nashrani Baitul Maqdis akhirnya tercapai. Umar mensyaratkan supaya orang-orang Romawi diusir menuju tiga tempat. Umar memasuki Baitul Maqdis, dan memasuki masjid melalui pintu yang dilalui Rasulullah ﷺ pada saat malam Isra.