REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemikir dan ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengatakan, kebaikan, keindahan, keapikan, dan kesempurnaan merupakan prinsip yang berlaku dalam tatanan alam sekaligus sebagai tujuan. Hal ini berdasarkan studi yang cermat, penelitian, dan berbagai eksperimen terhadap ilmu pengetahuan.
Maksudnya, lanjut dia, ia adalah tujuan hakiki Sang Pencipta Yang Mahaagung. Buktinya, setiap pengetahuan yang terkait dengan alam memperlihatkan berbagai kaidah universal bahwa dalam setiap spesies dan kelompok terdapat keteraturan dan kesempurnaan di mana akal tak mampu menggambarkan yang lebih indah dan lebih sempurna darinya.
"Misalnya, ilmu anatomi yang terkait dengan kedokteran, ilmu tata surya yang terkait dengan astronomi, serta sejumlah ilmu lain yang terkait dengan tumbuhan dan hewan," ujar Nursi dikutip dari bukunya yang berjudul "Khutbah Syamiyah: Manifesto Kebangkitan Umat Islam" terbitan Risalah Nur Press.
Lewat prinsipnya yang bersifat universal dan lewat beragam kajiannya, menurut Nursi, masing-masing menginformasikan tatanan Tuhan yang sangat rapi dalam spesies tersebut berikut qudrah-Nya yang menakjubkan dan hikmah-Nya yang sempurna.
Nursi mengatakan, semuanya menjelaskan hakikat ayat Alquran yang berbunyi:
الَّذِيْٓ اَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ
"Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya." (QS. As-Sajadah [32]: 7)
Risalah berbahasa Arab ini disampaikan Said Nursi di Masjid Jami Umawi di Damaskus 40 tahun yang lalu. Hal itu untuk memenuhi permintaan para ulama di sana. Jumlah mereka yang mendengarkam khutbah Nursi saat itu mendekati angka 10 ribu orang, dan tidak kurang dari 100 tokoh ulama Damaskus termasuk di dalamnya.