Selasa 25 Jan 2022 21:44 WIB

Pelajar SMP di Cirebon Bawa Celurit dan Pedang untuk Balas Dendam

Polisi bergerak cepat mencegat kelompok pelajar yang membawa senjata tajam tersebut.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ilham Tirta
Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti berupa senjata tajam (ilustrasi).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti berupa senjata tajam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak enam pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cirebon diamankan polisi. Pasalnya, mereka membawa senjata tajam berupa pedang dan celurit, yang akan digunakan untuk menyerang kelompok lain.

Video para pelajar yang membawa senjata tajam itu sebelumnya beredar di media sosial. Aksi para pelajar yang terjadi di Desa Karangwangi, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, pada Senin (24/1) sore, itupun membuat resah masyarakat.

Baca Juga

Petugas Polsek Depok kemudian bergerak cepat menanggapi laporan masyarakat mengenai kelompok pelajar yang membawa senjata tajam tersebut. Kapolsek Depok, AKP Rynaldi Nurwan mengatakan, jajarannya langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan itu. Selain meminta keterangan para saksi, petugas juga mengumpulkan bukti-bukti di lapangan.

Hasilnya, petugas menemukan tas ransel berwarna hitam yang berisi empat senjata tajam jenis celurit di lokasi kejadian. Barang bukti yang ditemukan tersebut langsung diamankan guna keperluan penyelidikan lebih lanjut.

"Kasusnya langsung kami tindak lanjuti dan masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut. Kami juga telah mengamankan enam pelajar dan barang bukti lainnya berupa sepeda motor dan pedang,’’ ujar Rynaldi, Selasa (25/1).

Rynaldi mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang mengupayakan langkah mediasi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Hal itu sebagai upaya pencegahan agar peristiwa serupa jangan sampai terulang kembali di kemudian hari.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui para pelajar yang membawa senjata tajam tersebut merupakan siswa SMP di wilayah Kecamatan Plumbon dan Kecamatan Depok. Aksi itu dilatarbelakangi pemukulan terhadap salah satu pelajar beberapa waktu lalu.

"Sehingga mereka berniat melakukan pembalasan dengan melakukan penyerangan,’’ tukas Rynaldi.

Kedua kelompok pelajar kemudian berpapasan di Desa Karangwangi dan mereka langsung mengacungkan senjata tajam. Video mengenai aksi tak terpuji para pelajar itu kemudian viral di media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement