REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemikir dan ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengatakan, keutamaan yang sesungguhnya adalah keutamaan yang diakui oleh pihak musuh. Dia pun mengungkapkan dua orang filsuf ternama yang mengakui tentang keutamaan Islam dan Alqur'an.
Contoh pertama adalah Mr. Carlyle. Menurut Nursi, dia adalah satu tokoh filsafat abad ke-19 yang ternama dan filsuf paling terkenal di benua Amerika. Carlyle pun menarik perhatian para filsuf dan ilmuwan Nasrani dengan perkataannya,
“Islam datang kepada berbagai ajaran palsu dan kepercayaan yang batil itu lalu menelannya. Hal tersebut memang tepat dan layak. Pasalnya, ia adalah hakikat yang keluar dari jantung alam. Begitu Islam datang seluruh berhala Arab dan dialektika Nasrani hangus terbakar. Semua yang tidak benar menjadi kayu mati yang dimakan oleh api Islam hingga lenyap, namun apinya tidak lenyap," kata Carlyle dikutip dari buku berjudul "Khutbah Syamiyah: Manifesto Kebangkitan Umat Islam" terbitan Risalah Nur Press.
Carlyle lalu berbicara tentang Rasul dengan berkata, “Ia adalah sosok agung yang Allah beri pengetahuan dan hikmah. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk memerhatikannya sebelum memerhatikan yang lain."
Ia juga berkata, “Jika engkau masih meragukan hakikat Islam, yang lebih pantas kau ragukan adalah sejumlah aksioma dan ketentuan yang sudah pasti. Sebab, Islam merupakan hakikat yang paling jelas dan keniscayaan yang paling meyakinkan.” Begitulah filsuf ternama itu menuliskan berbagai hakikat tentang Islam di atas dalam sejumlah tempat dari bukunya.
Contoh filsuf kedua adalah Bismarck. Dia dianggap sebagai tokoh pemikir terkenal dalam sejarah Eropa Modern. Filsuf ini berkata,
“Aku telah mempelajari sejumlah kitab suci (samawi) dengan seksama. Aku tidak menemukan hikmah hakiki yang bisa menjamin kebahagiaan umat manusia. Hal itu lantaran penyimpangan yang terjadi di dalamnya. Akan tetapi, aku menemukan Alqur’an yang dibawa oleh Muhammad mengungguli seluruh kitab yang ada. Dalam setiap katanya terdapat hikmah. Tidak ada sebuah kitab yang dapat mewujudkan kebahagiaan umat manusia yang sepertinya. Kitab semacam itu tidak mungkin berasal dari ucapan manusia. Orang yang mengklaim bahwa Alqur’an itu adalah perkataan Muhammad, berarti mengingkari kebenaran dan hal yang sudah sangat jelas secara ilmiah. Dengan kata lain, Alqur’an sebagai kalam Allah merupakan persoalan aksiomatik.”
Said Nursi mengatakan, seperti itulah ladang kecerdasan di Amerika dan Eropa menghasilkan panenan yang menakjubkan seperti sosok Carlyle dan Bismarck yang termasuk peneliti ulung. Terkait dengan itu, Nursi menyatakan dengan penuh keyakinan bahwa,
“Eropa dan Amerika sedang mengandung Islam dan suatu hari keduanya akan melahirkan negara Islam, sebagaimana daulah Utsmaniyah telah mengandung Eropa dan melahirkan negara Eropa."