Selasa 18 Jan 2022 04:14 WIB

Definisi Hingga Hukum Berjihad di Jalan Allah

Berjihad di jalan Allah tak mesti diasosiasikan dengan pertempuran fisik.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Definisi Hingga Hukum Berjihad di Jalan Allah. Foto: Lokasi Perang Badar (ilustrasi)
Foto: wikipedia
Definisi Hingga Hukum Berjihad di Jalan Allah. Foto: Lokasi Perang Badar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Berjihad di jalan Allah tidak selalu diasosiasikan sebagai aktivitas pertempuran fisik. Berjihad di jalan Allah bisa ditemui di beragam aktivitas, mulai dari melakukan perjalanan dengan niat yang baik, menuntut ilmu, hingga mempertahankan kemerdekaan Tanah air.

Pemahaman mengenai jihad tidak diperbolehkan dimaknai dengan serampangan. Apalagi dengan mencatut dalil-dalil tertentu yang tidak kontekstual, bahkan cenderung menggunakan dalil-dalil palsu dalam membenarkan birahi ‘jihad’-nya.

Baca Juga

Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid menjelaskan bahwa jika sudah dipahami mengenai pemahaman jihad tersebut, barulah seseorang dapat menyimak bagaimana hukum berjihad. Para ulama bersepakat bahwa hukum jihad adalah fardhu kifayah, bukan fardhu ain.

Kecuali pendapat Abdullah bin Al-Hasan bahwa hukum jihad adalah sunnah. Adapun dasar yang digunakan oleh mayoritas ulama bahwa hukum berjihad itu adalah fardhu ialah firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 216, “Kutiba alaikumul-qitaalu wa huwa kurhun lakum wa asa an takrahuu syai’an wa huwa khairun lakum. Wa asa an yuhibbuu syai’an wa huwa syarrun lakum, wallahu ya’lamu wa antum laa ta’lamun,”.

Yang artinya, “Diwajibkan atas kamu berperang, meskipun berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,”.

Adapun dalil yang menunjukkan bahwa berjihad itu fardhu kifayah hukumnya, yakni kewajiban menjadi gurgur jika ada sebagian orang Islam yang telah melakukannya. Yakni sebagaimana termaktub dalam firman Allah di Surah At-Taubah ayat 122.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement