Senin 17 Jan 2022 00:03 WIB

Manfaat Kesehatan Puasa Senin Kamis: Menjadi Perisai dari Zat Beracun

Puasa Senin dan Kamis memiliki manfaat kesehatan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Manfaat Kesehatan Puasa Senin Kamis: Menjadi Perisai dari Zat Beracun. Foto: ilustrasi cek gula darah
Foto: Needpix
Manfaat Kesehatan Puasa Senin Kamis: Menjadi Perisai dari Zat Beracun. Foto: ilustrasi cek gula darah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Jamal Muhammad Az-Zaki dalam buku Sehat dengan Ibadah menjelaskan sederet manfaat puasa, termasuk puasa sunnah Senin dan Kamis. Dia menjelaskan bahwa di antara bahaya paling menakutkan bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah mengendapnya zat racun dalam sel, sebab itu dapat mengancam kesehatan.

Para ilmuwan mengatakan bahwa zat-zat racun yang menempel dalam sel akan menghambat kinerja sel dan memperlambat aktivitasnya. Zat-zat racun yang bersarang dalam tubuh, penumpukannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan manusia tidak mungkin menghindarinya. Inilah yang menjadi faktor penuaan dini pada manusia.

Baca Juga

Sedangkan, tubuh manusia berpotensi besar menyerap zat-zat racun. Sesungguhnya zat-zat racun yang menumpuk dalam tubuh senantiasa bekerja merusak sel-sel tubuh secara kontinuitas. Sedangkan puasa bekerja seperti senjata tersamar yang menangkal dan membuangnya tanpa meninggalkan pengaruh di bagian organ-organ manusia.

Untuk itu, puasa sunnah yang rutin seperti Senin-Kamis (setiap pekan) sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Dia dapat menjadi perisai tubuh yang menyerap zat-zat racun tadi. Di samping itu, terkait puasa, Rasulullah SAW bersabda, “As-Shiyyamu junnatun,”. Yang artinya, “Puasa adalah perisai,”.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement