Jumat 14 Jan 2022 08:20 WIB

Wabah Penyakit pada Masa Ottoman dan Penanggulangannya

Ottoman pada masa itu sudah menerapkan karantina untuk menanggulangi wabah penyakit.

Kota Safranbolu, Kota Khas Ottoman di Turki Utara. Wabah Penyakit pada Masa Ottoman dan Penanggulangannya
Foto:

Ini bisa dilihat dari beberapa kasus yang terjadi, seperti pada saat terjadinya wabah pada tahun 1570an di sejumlah desa di Istanbul dan di kawasan Erzurum. Desa yang kosong bukan hanya membuat aktivitas sosial dan ekonomi di desa itu lumpuh, tetapi bahkan memancing tindak kriminal.

Ada di antara desa-desa yang kosong itu yang didatangi para penjahat. Oleh sebab itu, penguasa Usmani meminta agar warga kembali dan desa bisa dihuni lagi, dan dengan demikian kehidupan bisa berjalan dengan normal.

Terakhir, yang tak kalah krusialnya ialah melakukan usaha-usaha lanjutan agar di masa depan kemunculan wabah bisa dicegah atau penyebarannya bisa dihentikan. Yang paling penting di sini adalah memastikan kebersihan di tempat publik yang akan berguna untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat serta mencegah datangnya binatang pembawa virus yang berkembang biak di tempat-tempat kotor. Dua binatang yang dianggap sebagai pembawa virus kala itu adalah kucing dan tikus.

Usaha preventif ini bisa dilihat dari inisiatif yang diambil di Istanbul pada pertengahan abad ke-16. Proyek pekerjaan umum yang dilakukan salah satunya ditujukan guna meningkatkan kesehatan publik, misalnya dengan pembersihan jalan, selokan dan kanal serta penyediaan tempat-tempat yang didesain sebagai tempat menerima dan mengolah sampah.

Bahkan, yang dilawan di Aleppo pada abad ke-18 bukan hanya virus tetapi juga bau busuk di jalan. Jalan-jalan dibersihkan agar wangi karena diyakini bahwa bau busuk, dan terutama sekali penyebabnya, baik sampah maupun binatang, akan memudahkan kemunculan dan penyebaran penyakit.

Sumber: Majalah SM Edisi 13 Tahun 2020

Link artikel asli

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement