Senin 10 Jan 2022 23:46 WIB

Memuliakan Tamu, Amalan yang Dicontohkan Langsung oleh Malaikat

Islam menekankan pentingnya memuliakan tamu sebagai bagian dari iman

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Islam menekankan pentingnya memuliakan tamu sebagai bagian dari iman. Ilustrasi memuliakan tamu
Foto:

Sejak saat itu, tidak ada perubahan yang signifikan dalam tata cara menyambut para jamaah, kecuali bahwa semua berhala di sekitar Ka'bah dan pelbagai ritual syirik yang sebelumnya mewarnai ibadah haji dimusnahkan sama sekali. 

Tentu saja melayani para tamu Masjid al-Haram tidak hanya meningkatkan prestise, tetapi juga faktor materi. Setiap bulan Dzulhijjah, pendapatan warga Makkah otomatis naik lantaran tingginya permintaan (demand) barang-barang kebutuhan. 

Berbeda umpamanya dengan Madinah yang bertanah subur, Makkah sangat mengan dalkan sektor perdagangan untuk menggerakkan ekonomi. Oleh karena itu, penduduk setempat mementingkan sikap terbuka dan ramah terhadap kafilah-kafilah dari luar, termasuk para jamaah haji. 

Ada banyak hadis sahih yang mengajarkan keutamaan memuliakan tamu, tanpa memandang kaya atau miskin. Rasulullah ﷺ bersabda: 

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah). 

Abu Syaikh meriwayatkan, beliau  ﷺ telah memperingatkan kaum Muslimin: 

إِذَا دَخَلَ الضَّيفُ عَلَى قَومٍ دَخَلَ بِرِزْقِهِ وَإِذَا خَرَجَ خَرَجَ بِمَغْفِرَةِ ذُنُوبِهِمْ

 “Tamu datang dengan membawa rezekinya dan pergi dengan menghapus dosa-dosa kalian. Dan, Allah menghapus dari dosanya dan dosa-dosa kalian.”

Baca juga: Gus Baha: Dulu Orang Berkorban untuk Negara, Kini Malah Meminta 

Menurut riwayat Ibnu Abbas, Nabi ﷺ menjelaskan, Allah ﷻ memberikan pahala setara haji dan umrah kepada seorang Mukmin yang menjamu tamunya setiap kali suap makanan yang diterima tamu. Dalam sebuah riwayat yang disebutkan lemah, dijelaskan sebagai berikut: 

الضَّيفُ إِذَا دَخَلَ بَيتَ المُؤمِنِ دَخَلَتْ مَعَهُ أَلْفُ بَرَكَةٍ وَأَلْفُ رَحْمَةٍ وَيَكْتُبُ اللهُ تَعَالَى لِصَاحِبِ المَنْزِل بِكُلِّ لُقْمَةٍ يَأكُلُهَا الضَّيفُ حَجَّةً وَعُمْرَةً 

 

“Jika ada tamu yang masuk ke dalam rumah seorang mukmin maka akan masuk bersama tamu itu seribu berkah dan seribu rahmat. Allah akan menulis untuk pemilik rumah itu pada setiap kali suap makanan yang dimakan tamu seperti pahala haji dan umroh.”   

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement