Senin 10 Jan 2022 23:16 WIB

Benua Amerika Ditemukan Pertama Kali oleh Muslim? Ini Kata Sejarawan Turki 

Sejumlah data tegaskan Benua Amerika ditemukan pertama oleh Muslim

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah data tegaskan Benua Amerika ditemukan pertama oleh Muslim. Ilustrasi peta Benua Amerika
Foto:

Pada 1968, ilmuwan yang wafat sekitar dua bulan lalu itu menemukan empat buah buku karya Diophantus yang berjudul Arithmetica saat sedang menjelajah situs-situs kuno di Mashad, Iran Utara. 

Diophantus, yang acap kali digelari 'Bapak Aljabar', itu merupakan ahli matematika dari Iskandariyah (Mesir) yang hidup dalam rentang akhir abad ketiga sebelum Masehi (SM).

Kegigihannya membuat bangga rakyat dan negara Turki. Tanah air nya itu menghargai jerih payahnya sepanjang karier profesional sela ku sejarawan.

Dia menyukai peran yang terus menjembatani kesalingpahaman antara peradaban Islam dan non-Islam.

Atas jasa-jasanya, pada 24 September 2012 wali kota Ankara Melih Gök çek mengubah nama sebuah alunalun di ibu kota Turki itu menjadi Taman Fuat Sezgin. 

Sezgin juga menerima berbagai macam penghargaan dari mancanegara sebagai bentuk pengakuan atas kepakarannya. Pemerintah Turki mengganjar sejarawan tersebut dengan medali kehormatan dalam bidang budaya dan kesenian.

Namanya pun tercatat selaku anggota di sejumlah lembaga asosiasi ilmuwan negara-negara Muslim, semisal Akademi Sains Turki, Akademi Kerajaan Maroko, serta Akademi Bahasa Arab di Kairo (Mesir), Damaskus (Suriah), dan Baghdad (Irak).

Wafat Pada 1 Juli 2018, dunia berduka. Profesor Fuat Sezgin dikabarkan meninggal dunia di Istanbul dalam usia 95 tahun. Sebelum wafat, almarhum sempat menjalani serangkaian perawatan di rumah sakit. 

Mengutip berita Hurriyet Daily News pada tanggal tersebut, sejumlah pemimpin dunia menghaturkan selamat jalan dan doa kebaikan serta mengenang jasa-jasanya. Adapun jasadnya lantas dikebumikan di dekat Masjid Fatih, Istanbul.

Melalui akun Twitter-nya, pemimpin Turki Erdogan menyatakan dukacita: “Saya berharap, semoga kasih sayang Allah dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya, termasuk ilmuwan besar kita Prof Dr Fuat Sezgin. Dia berjasa dalam mengungkap wa risan peradaban dan sejarah kita (umat Islam) melalui karya-karyanya terkait sejarah saintifik Islam. Duka cita yang mendalam bagi bangsa ini, keluarga sang almarhum, serta dunia keilmuan pada umumnya.” 

Gus Baha: Dulu Orang Berkorban untuk Negara, Kini Malah Meminta

Fuat Sezgin meninggalkan karya-karya besar yang sepatutnya tidak hanya menjadi rujukan, tetapi juga estafet untuk diteruskan generasi-generasi berikutnya.

 

GAS karyanya mengulas naskah-naskah Arab- Islam sejak masa Rasulullah SAW hingga empat abad kemudian. Oleh karena itu, kitab tersebut dapat menjadi pembuka jalan bagi siapa pun yang hendak mengkaji manuskrip kebudayaan dan peradaban Islam, bahkan melanjutkan perjuangan sang penulisnya.  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement