Kamis 06 Jan 2022 17:07 WIB

Mengapa Ulama Berbeda Pendapat Soal Jumlah Ayat Alquran?

Perbedaan pendapat ulama soal jumlah ayat tak mengurangi kemurnian Alquran.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Mengapa Ulama Berbeda Pendapat Soal Jumlah Ayat Alquran?. Foto:   Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Ilustrasi anak Muslim.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Mengapa Ulama Berbeda Pendapat Soal Jumlah Ayat Alquran?. Foto: Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Ilustrasi anak Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ayat-ayat Alquran hanya ditetapkan melalui riwayat dari Rasulullah SAW (taufiqiy), dan dia bukanlah ruang lingkup ijtihad manusia. Namun, para ulama tetap berselisih pendapat mengenai jumlah ayat Alquran dalam bentuk angka.

Nur Faizin dalam buku Tema Kontroversial Ulumul Quran menjelaskan, meski terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah ayat-ayat Alquran secara angka, namun hal itu tidak memunculkan keraguan seputar otentisitas Alquran. Sebab seluruh ulama terdahulu hingga sekarang sepakat bahwa yang dimaksud Alquran adalah yang tertulis dalam mushaf.

Baca Juga

Mulai dari Surah Al-Fatihah hingga Surah An-Nas tanpa penambahan atau pengurangan. Para ulama hanya berbeda pandangan dalam beberapa rumusan penghitungan ayat-ayat Alquran. Sebab-sebab perbedaan rumusan itu dapat diringkas ke dalam tiga hal.

Pertama, huruf-huruf hijaiyah di awal beberapa surat. Kedua, basmalah, sebagian ulama menghitungnya sebagai dua ayat yang independen, sementara ulama yang lain tidak. Ketiga, perselisihan sahabat ketika mendengar bacaan Alquran Rasulullah SAW, antara bacaan yang berhenti karena memang akhir ayat dan yang berhenti karena waqaf. Sebagian sahabat meriwayatkannya sebagai ayat dan yang lain tidak.

Imam Abu Amar Ad-Dhaniy mengatakan, para ulama menyepakati bilangan 6.000 sebagai jumlah ayat Alquran, namun selebihnya mereka berselisih. Imam As-Suyuthi menukil Abdullah Al-Mushiliy bahwa ulama-ulama yang berselisih dalam jumlah ayat Alquran adalah ulama ahli Madinah, Makkah, Syam, Bashrah, dan Kufah.

Setiap pendapat mereka memiliki mata rantai sanad sampai kepada sahabat, sebagaimana dijelaskan secara terperinci dalam kitabnya Al-Itqan fi Ulum Alquran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement